Suara.com - Lebih dari 100 orang meninggal di dua negara bagian di India setelah menenggak minuman keras atau miras oplosan, kata Kepolisian dan media setempat, Senin (11/2/2019).
Peristiwa itu menjadi kasus miras oplosan terburuk dalam beberapa tahun terakhir di India.
Sebagian besar korban meninggal di Haridwar di Negara Bagian Uttarkhand. Sementara para korban dua distrik di Negara Bagian Uttar Pradesh, mengeluhkan nyeri lambung dan masalah pernapasan.
Kepolisian telah menangkap empat orang terkait kematian itu, kata Kepala Kepolisian Haridwar Janmaijai Prabhakar seperti dikutip Reuters.
"Total korban jiwa di Haridwar 36 orang dan saat ini sekitar 18 orang menjalani perawatan," katanya.
Para pejabat di Uttar Pradesh belum bisa dimintai keterangan terkait jumlah korban jiwa terbaru pada Senin. Namun, menurut harian Indian Express dan Times of India sedikitnya 69 orang meninggal di negara bagian itu.
Kematian akibat miras ilegal yang dikenal sebagai "hooch" atau "miras desa," kerap terjadi di India, tempat banyak orang tidak mampu membeli miras bermerek.
Namun, jumlah korban jiwa kali ini diyakini menjadi yang terbanyak sejak kasus serupa menewaskan 172 orang di Bengal Barat pada 2011.
"Dia mengeluhkan nyeri lambung, jadi saya membawanya untuk disuntik," kata Hira Lal, istri salah satu korban kepada kantor berita India ANI.
Baca Juga: NASA Menyiapkan Misi Manusia Tinggal di Bulan pada 2020
"Dia membaik dan tidur setelah kembali ke rumah. (Tapi) sakitnya kambuh, jadi kami membawanya kembali ke rumah sakit dan mereka merawatnya." Hakim Distrik Saharanpur di Negara Bagian Uttar Pradesh, Alok Kumar Pandey, pekan lalu mengatakan para dokter telah menyimpulkan bahwa penyebab kematian sebagian besar korban "diakibatkan infeksi hati dan gangguan pada sistem pernapasan mereka."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat
-
Akhirnya! Prabowo Anugerahi Soeharto Gelar Pahlawan Nasional, Istana Bergemuruh
-
Trauma Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Dapat Konseling dan Belajar Daring, Ini Kata Pemprov DKI!
-
Jenderal Soedirman Lebih dari Sekadar Panglima, Ini Teladan yang Generasi Muda Harus Tahu!
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya