Suara.com - Ketua Yayasan Econusa, Bustar Maitar menilai Pilpres 2019 menjadi momentum penting untuk kembali menjadikan laut sebagai perhatian utama bagi kedua kandidat capres dan cawapres. Bustar mengatakan sebagai negara maritim Indonesia memiliki potensi kelautan yang besar.
Bustar mengungkapkan dari segi kuantitas maupun keanekaragamannya laut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hanya saja, pemanfaatan dan pengelolaan hasil-hasil laut Indonesia belum maksimal.
Untuk itu, Bustar menilai Pilpres 2019 menjadi momentum penting untuk mendorong kandidat capres dan cawapres kembali menjadikan laut sebagai perhatian utama. Dengan begitu, diharapkan pemimpin terpilih nantinya bisa menjadikan laut sebagai poros kemaritiman bangsa.
"Kita ingin masyarakat memilih capres yang benar - benar mengajak kita yang menggiring kita menghadap laut, karena laut adalah masa depan kita," tutur Bustar dalam diskusi bertajuk 'Menakar Komitmen Capres 2019, Masihkah Laut Menjadi Poros Maritim Bangsa?' di D Lab, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Disamping itu, Bustar mengatakan ada aspek lain yang tidak kalah penting, yakni aspek lingkungan. Menurutnya, Indonesia kekinian merupakan negara nomor dua di dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar.
Kemudian, lanjut Bustar, pemberdayaan nelayan juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemimpin terpilih nantinya. Kekinian, Bustar menyebut masih banyak ditemukan nelayan Indonesia yang masih menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
"Kita mendorong ada penegasan yang tegas dari kedua capres bahwa laut kita harus di jaga," ucapnya.
"Ini bisa manjadi momentum publik bahwa isu laut juga menjadi penting, tidak peduli siapa pun presidennya," imbuhnya.
Baca Juga: Belum Rampung, Peraturan Mobil Listrik Tunggu Menkomaritim
Berita Terkait
-
Daftar Para Pebisnis Tambang yang Berada Dekat dengan Jokowi dan Prabowo
-
Soal Jan Ethes Cucu Jokowi, Bawaslu Tidak Temukan Pelanggaran Kampanye
-
Survei Elektabilitas: PDIP dan Gerindra Teratas, PSI Mesti Berjuang Keras
-
Survei: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Turun, Prabowo-Sandi Unggul di Sumatera
-
Survei CRC: Jokowi - Ma'ruf Amin Unggul 51,6 Persen
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total