Suara.com - Polisi masih terus melakukan penyidikan terkait kasus tewasnya seorang siswa Sekolah Dasar bernama Maghda Agil Benzema (7) setelah diseruduk dan diinjak-injak kuda yang sedang dilombakan dalam acara pacuan. Terkait kasus ini, polisi pun telah melakukan rekonstruksi kasus pacuan kuda yang menewaskan Benzema, Selasa (12/2/2019) kemarin.
Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban menyatakan, dari hasil rekonstruksi diperoleh informasi bahwa pacuan kuda tersebut merupakan event nasional tahun 2019 yang diikuti peserta se-Jawa Timur. Ada sebanyak 9 putaran yang dilaksanakan para peserta pacuan kuda.
Dari adegan rekonstruksi yang dilaukan, insiden yang menimpa Benzema terjadi ketik lomba pacuan kuda itu masuk pada putaran kelima. Saat itu, salah satu kuda yang bertanding keluar dari lintasan hingga menabrak pagar pembatas penonton yang terbuat dari bambu. Kuda tersebut baru berhenti saat menabrak tiang tenda penonton.
"Anak laki-laki berusia 7 tahun bernama Maghda Agil Benzema meregang nyawa setelah tertabrak dan sempat terinjak oleh kuda yang menerobos pagar arena," kata Arsal.
Awalnya kuda satu dan lainnya sempat berdempetan. Salah satu kuda berlari lurus ke arah pagar yang diperuntukkan sebagai tempat pemilik hewan tersebut. Karena antusias masyarakat melihat pacuan kuda tersebut membuat para pemilik kuda bergeser ke tempat lainnya. Praktis, tempat tersebut dipenuhi warga termasuk Benzema yang datang bersama neneknya.
"Tempat tersebut memang diperuntukan untuk keluar masuk sang pemilik kuda yang pengamanannya berupa bambu dapat digeser. Bambu itu tidak terpasang kuat, layaknya pagar pengamanan lainnya,” terangnya seperti dikutip Beritajatim.com
Karena kuda saat dipacu hilang kendali, sehingga dengan mudah menerobos pagar pengaman menyebabkan tewasnya korban dalam peristiwa tersebut. Nenek korban berusaha menolong sang cucu yang berada di bawah kuda. Benzema yang luka-luka sempat mendapatkan perawatan setelah dievakuasi ke RSUD Haryoto, Lumajang. Namun, nahasnya nyawa bocah itu tak tertolong.
Terkait kasus ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Sumber: Beritajatim.com
Baca Juga: Konsumsi Pil KB Bisa Merusak Hubungan Suami Istri, Kenapa?
Berita Terkait
-
Dikejar-kejar Sambil Tenteng Parang, Mahasiswa Ini Coba Bunuh Ibu Kandung
-
Ibu Dua Anak Rela Hidup dengan Satu Ginjal demi Selamatkan Nyawa Polisi
-
Dibunuh, Perempuan Cantik Fitri Berencana Menikah Usai Rayakan UItah
-
Belum 24 Jam, Polisi Bekuk Pembunuh Wanita Cantik Fitri Suryati
-
Germo Batam: Ancam Sebar Video Porno hingga Dapat Fee 40 Persen dari PSK
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025
-
Dampak Banjir dan Longsor Sumut Kian Parah, 360 Orang Meninggal dan Puluhan Ribu Mengungsi
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik