Suara.com - Seorang pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) yang berjuang melawan kebengisan polisi dan pembunuhan di luar pengadilan di Kenya telah ditemukan meninggal, enam hari setelah dia menghilang, kata penyelidik kepolisian pada Selasa (12/2/2019).
Caroline Mwatha menghilang di Dandora, daerah miskin di Nairobi. Di ibu kota Kenya itu, ia tinggal dan mengkampanyekan penentangan terhadap perlakuan tak manusiawi di dalam tahanan polisi di negara Afrika Timur itu.
Direktorat Investigasi Kejahatan Kenya (CID) mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Mwatha meninggal dalam percobaan pengguguran kandungannya yang berumur lima bulan, dan enam orang ditahan.
Media lokal melaporkan ia menghilang pada 6 Februari dan CID menyatakan pihaknya mulai melakukan penyelidikan dua hari kemudian. Tim penyelidik menemukan petunjuk bahwa Mwatha sebelumnya menjalin pembicaraan "terkait dengan usaha untuk menggugurkan kehamilannya yang berusia lima bulan".
"Para penyidik meyakini Carolina meninggal di klinik dan jasadnya dipindahkan ke kamar mayat kota Nairobi," menurut pernyataan itu, dengan menambahkan bahwa mereka yang membawa jasadnya ke tempat penyimpanan mayat memberikan nama palsu bagi mendiang.
Pernyataan CID tidak menjelaskan mengapa keenam orang itu ditangkap, tetapi mengatakan kelompok itu termasuk pemilik klinik tempat aborsi dilakukan, anaknya, seorang dokter yang terlibat dalam proses tersebut serta seorang pengemudi taksi.
Menurut CID, penyelidikan masih terus dilakukan.
Mwatha bekerja untuk Pusat Keadilan Komunitas Dandora, yang mendokumentasikan perkara-perkara pembunuhan ektra yudisial oleh personel keamanan di kawasan itu dan memperjuangkan keadilan bagi para korban. (Antara)
Baca Juga: Dicekoki Lem sampai Teler, Gadis Belia Digilir Anak Punk di Bangunan Kosong
Berita Terkait
-
Publik Indonesia Paham HAM, Tapi Tak Setuju karena Terkesan Membela LGBT
-
Debat Capres, HRWG: Penuntasan Kasus HAM Cuma Jadi Komoditas Politik
-
Empat Skenario yang Mungkin Terjadi saat Debat Capres - Cawapres soal HAM
-
Sumarsih 'Kamisan': Debat Capres - Cawapres Bahas HAM Tak Berguna
-
Sibuk, Jokowi Batal Menerima 8 Rekomendasi Komnas HAM
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
Terkini
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku