Suara.com - Ketua Masjid Agung Semarang Hanief Ismail menolak rencana capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk melakukan salat jumat di Masjid yang juga dikenal dengan sebutan Masjid Kauman Surabaya. Penolakan itu dilakukan lantaran Prabowo hendak mempolitisasi salat. Prabowo diketahui menyebar pamphlet berisi ajakan untuk melakukan salat jumat bersama dirinya di Masjid Agung Semarang.
Pihak takmir Masjid Agung Semarang pun melaporkan insiden ini ke Bawaslu Kota Semarang. Pihak Bawaslu pun menegaskan akan melakukan pengawasan terhadap Prabowo yang melakukan agenda kampanye di Kota Semarang.
Masjid Agung Semarang merupakan masjid tertua di Kota Semarang. Masjid ini menyimpan sejarah panjang hingga menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Seperti apa sejarah Masjid Agung Semarang?
Berikut ulasannya untuk anda.
Berdiri Sejak 1170 Hijriah
Masjid Agung Semarang atau dikenal Masjid Kauman Semarang merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Semarang. Bagaimana tidak, masjid ini dibangun pada 1170 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1749 Masehi.
Tahun pembangunan masjid terungkap dari inskripsi yang tertera didepan masjid. Dalam inskripsi itu tertulis dalam Bahasa Jawa yang artinya “Tanda peringatan ketika kanjeng Tuan Nicoolass Hartingh, Gubernur serta Direktur tanah Jawa pada saat Kanjeng Kyai Adipati Suramanggala membangun hingga jadinya masjid ini pada tahun 1170 hijriah”.
Masjid ini sempat mengalami kerusakan parah akibat kebakaran pada tahun 1741. Kemudian masjid ini pun dipugar dengan menambahkan desain dari arsitektur Belanda bernama Gakampiyan pada 1889 sampai 1904.
Satu-satunya Masjid Umumkan Kemerdekaan Indonesia
Baca Juga: Prabowo Ditolak Masjid Kauman karena Sebar Pamflet Ajakan Ikut Salat Jumat
Tak hanya dikenal sebagai masjid tertua nan bersejarah, ternyata Masjid Agung Semarang juga menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Masjid Agung Semarang menjadi satu-satunya masjid di Indonesia yang mengumumkan kemerdekaan Indonesia sesaat telah proklamasi dilakukan.
Kurang lebih satu jam setelah proklamasi dikumandangkan oeh Soekarno dan Moh Hatta di Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, pengumuman kemerdekaan Indonesia dikumandangkan di masjid ini.
Sosok dr. Agus, seorang Jemaah aktif di masjid ini yang berjasa besar dalam menyiarkan kemerdekaan Indonesia di Tanah Semarang. Ia mengumumkan kemerdekaan Indonesia di hadapan Jemaah yang hadir sesaat sebelum salat jumat digelar.
Karnaval Dugderan Tiap Ramadhan
Masjid Agung Semarang juga memiliki tradisi unik yang terus dilestarikan setiap tahunnya. Tradisi itu disebut Degderan yang biasa digelar setiap awal Ramadhan.
Biasanya masyarakat Semarang datang berbondong-bondong ke Masjid Agung Semarang untuk menyaksikan perhelatan Karnaval Degderan. Tradisi ini ditandai dengan pemukulan bedug, menyalakan meriam hingga diaraknya Warak Ngendhog dan kembang manggar menuju ke Masjid Agung Semarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu