Suara.com - Polisi akhirnya telah mengungkap kasus pembunuhan purnawirawan TNI AL, Arnold Tambunan (56) yang mayatnya dikubur dalam saluran septic tank di sebuah rumah kosong. Meski kasusnya sudah terbongkar, polisi tak bisa memproses hukum M. Rasyid otak kasus pembunuhan sadis lantaran sudah tewas akibat akibat terlibat kecelakaan pada 29 Agustus 2018 lalu.
Peristiwa kecelakan yang merenggung nyawa pengusaha tenda di Tanjungpinang, Batam tersebut ternyata hanya berjarak empat hari dengan misteri hilangnya Arnold pada 25 Agustus. Lelaki paruh baya itu dibunuh setelah menagih utang kepada Rasyid sebesar Rp 30 juta.
"Pelaku (Rasyid) kesal karena ditagih pagi-pagi di saat lagi tidur oleh korban. Arnold ingin menagih uang sebesar Rp 30 juta yang dipinjamkan ke pelaku," ujar Kapolres Tanjung Pinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi, Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (19/2/2019).
Meski Rasyid dinyatakan sudah tewas, polisi telah menangkap D dan R yang ikut menghabisi nyawa Arnold.
Arnold dibunuh para pelaku dengan balok kayu, lalu mayatnya diikat dan dimasukan ke dalam septick tink.
Polisi baru mengendus jejak pembunuhan tersebut enam bulan berselang. Kerangka manusia dijumpai di halaman salah satu rumah kosong milik Rasyid di Jl Menur, Batu 8 atas, Tanjungpinang, Jumat (15/2/2019) lalu.
Bukti kuat polisi menyimpulkan Rasyid berperan sebagai dalang pembunuhan itu melalui beberapa rekaman CCTV yang terpasang di tempat usaha tenda. Terakhir kali, korban sempat mendatangi Rasyid sebelum lelaki itu menghilang.
Dari interogasi polisi terungkap D bersama Rasyid menghabisi Arnold. Rasyid kesal karena ditagih terus hutang oleh Arnold sebesar Rp 30 Juta.
Dari barang bukti yang diamankan polisi, tampak balok kayu, tali, besi, palu dan baju terakhir yang dipakai Arnold sebelum menghilang, yakni baju batik.
Arnold diketahui terakhir bertugas di Lantamal IV Tanjungpinang dengan pangkat Serma. Setelah 7 tahun pensiun, ia beraktivitas sebagai pengurus Gereja PIB di Kilometer 7.
Baca Juga: Panen Raya Jagung Blora, Kementan Jembatani Kerja Sama Petani-Peternak Ayam
Sumber: Batamnews.co.id
Berita Terkait
-
Dibunuh karena Tagih Utang, Jasad Pensiunan TNI AL Dikubur di Septic Tank
-
Alih-alih Balas Dendam, Wahyu Malah Tewas di Tangan Penganiaya Adiknya
-
Dibunuh Usai Disetubuhi, Nenek Sukimen Ternyata Dipacari 2 Brondong
-
Pengakuan Memilukan Remaja yang Nekat Bunuh Ayah Kandung Sendiri
-
Seusai Antar Nenek Pulkam, Pemuda Gereja Tewas Ditikam Pelaku Misterius
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf