Suara.com - Keputusan Komisi Pemilihan Umum atau KPU terkait gelaran pilpres dan pileg yang digelar serentak menuai kritikan dari sejumlah politisi. Alasannya, masyarakat hanya terfokus pada pilpres saja.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo menilai kemeriahan pesta demokrasi yang akan berlangsung dalan waktu dekat hanya terfokus pada pilpres saja. Sementara, gelaran pemilihan legislatif atau pileg tak terlalu menjadi sorotan masyarakat. Sehingga nantinya hasil pungutan suara untuk tingkat DPR-RI ke bawah dikhawatirkan tidak akan maksimal.
"Euforianya masih terfokus pada pilpres. Masyarakat lebih konsen ke pilpres. Saya takut orang akan pilih presiden saja, lalu DPR RI tidak maksimal hasilnya," ujar Eko di Restoran D'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019).
Sementara itu, Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengatakan, KPU terlalu terburu-buru dalam memutuskan penyelenggaraan pileg dan pilpres secara bersamaan. Menurut dia, keputusan itu akan berdampak rendahnya pemilih pada pileg.
Bahkan dari temuannya di lapangan, banyak masyarakat yang tak mengetahui sosok-sosok yang maju dalam pileg meski telah banyak atribut kampanye bertebaran.
"Yang paling banyak baliho itu pileg. Sampai publik itu bingung. Pileg ini seolah tenggelam oleh hiruk pikuk pilpres," ujar Priyo.
Hal senada juga dikatakan Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Perindo, Wibowo Hadiwardoyo. Menurutnya, euforia pilpres di masyarakat pedesaan sangat meriah. Sementara euforia pileg justru sebaliknya, sepi.
"Ramai antusias pilpres, baliho-baliho. Kalau di tempat saya di desa-desa di Jawa Tengah, caleg yang datang ke desa jadi ramai. Kalau gak ada yang datang ya sepi-sepi aja," ujar Wibowo.
Baca Juga: Kritik Puisi Neno Warisman, Ma'ruf Amin: Sama Saja Anggap Jokowi Kafir
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi: THR Dibagi Jelang Lebaran, Bukan Sebelum Pilpres
-
KPU Sebut Setengah Juta Pemilih Terancam Tak Bisa Mencoblos di Pemilu 2019
-
KPU Pertimbangkan Tak Lagi Fasilitasi Nobar Debat Pilpres 2019
-
Timses Jokowi Minta KPU Libatkan Masyarakat untuk Bertanya di Debat Capres
-
KPU Usul Debat Pamungkas Pilpres 9 April 2019
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi