Suara.com - Polisi periksa 18 saksi terkait kebakaran kapal nelatan di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019). Akibat insiden tersebut, sebanyak 34 kapal dilalap si jago merah.
Saksi yang diperiksa di antaranya, Anak Buah Kapal (ABK), orang yang melakukan pengelasan, dan pemilik kapal. Selain itu, staf dari kantor Syahbandar turut diperiksa.
"Berkaitan kebakaran kapal di Muara Baru, untuk sampai saat ini dari penyidik Polres Pelabuhan Tanjuk Priok sudah melakukan pemeriksaan sejumlah 18 saksi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono, Senin (25/2/2019).
Arga menjelaskan saksi - saksi itu berkaitan dengan ABK kapal, tukang yang melakukan pengelasan dan ada regulator baik dari staf Syahbandar kemudian juga dengan pemilik pemilik kapal yang lain.
Petugas Inafis dari Pusat Laboratorium (Puslabfor) Mabes Polri telah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Pihaknya telah melakuknlan pengurasan air di lokasi kebakaran, namun belum kering.
"Kemarin upaya dikuras tapi airnya tidak kering - kering. Jadi hari ini kapal diangkat dinaikan di dok. Sehingga air bisa terkuras abis jadi kering dan dari Labfor Mabes Polri bisa melihat dari pada awal mula percikan api menurut keterangan saksi itu ya," tutur Argo.
"Saat ini masih dilakukan pengecekan oleh Inafis. Hasil inafis belum keluar karena hari ini baru bekerja karena kemarin kita coba kuras air sampai sore tapi tidak bisa juga. Sekarang kita angkat kapal itu dan kita cek masih dalam proses," lanjut dia.
Untuk diketahui, insiden kebakaran kapal nelayan terjadi di Dermaga Timur, Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara. Kebakaran tersebut diduga akibat adanya pengelasan di salah satu kapal ikan yang bersandar di Pelabuhan Muara Baru.
Baca Juga: Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru, Asap Masih Mengepul
Berita Terkait
-
Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru, Asap Masih Mengepul
-
Petugas Terbatas, Warga Bantu Bersihkan Puing Kebakaran di Muara Baru
-
Polisi: Total Ada 34 Kapal yang Terbakar di Pelabuhan Muara Baru
-
Dugaan Kebakaran Kapal Nelayan: Percikan Api Pengelasan Sambar Tangki BBM
-
Petugas Damkar dan Dua Orang Wanita Jadi Korban Kebakaran Kapal Nelayan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!