Suara.com - Mantan Menteri Koordinator (Menko)Kemaritiman Rizal Ramli memberikan panggilan baru untuk Presiden Joko Widodo dengan sebutanPresiden Widodo. Alasan Rizal memberikan nama itu lantaran dirinya kecewa dengan kinerja Jokowi selama empat tahun memimpin sebagai kepala negara.
Rizal mengaku awalnya kerap memanggil capres petahana itu dengan sebutan mas atau pak karena memiliki kedekatan personal.
"Mulai sekarang saya panggil dengan nama Presiden Widodo. Dulu saya panggil dengan mas Jokowi atau pak Jokowi karena hubungan personal, tapi sekarang saya sudah kecewa," ujar Rizal Ramli di acara diskusi bertajuk Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (25/02/2019).
Pidato Jokowi dianggap Rizal mengandung data yang tidak sesuai dan bahkan hoaks. Menurut Rizal, tidak hanya kali ini saja Jokowi memberikan data yang keliru, tapi juga pada bebat Calon Presiden (Capres) kedua pada Minggu (17/02/2019) lalu.
Menko Perekonomian pada zaman Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menyebut Jokowi tak lagi bisa membawa pesan-pesan optimisme kepada masyarakat. Bahkan, dia menganggap banyak masalah yang tak bisa dibenahi selama Jokowi menjabat sebagai pemimpin negara.
"Presiden Widodo memang membawa optimisme tapi itu empat tahun lalu. Setelah ekonomi stagnan, daya beli masyarakat merosot, optimisme yang ditebar telah memudar," kata Rizal. (Fakhri Fuadi)
Berita Terkait
-
Pidato Politik Jokowi Singgung Tanah Negara, Kartu Sakti Hingga Unicorn
-
Luhut Tepis Tudingan Sudirman Said soal Pertemuan Jokowi dan Freeport
-
Bela Jokowi, Lelaki Berpeci Malah Diseret Jamaah Saat Gus Nur Ceramah
-
Mau Bagikan Sertifikat Tanah, Pendukung Tunggu Jokowi di Gelanggang Remaja
-
Presiden Jokowi Jenguk Putri Denada, Shakira Melompat Kegirangan
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana