Suara.com - Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) mengingatkan seluruh Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) agar merancang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) sesederhana mungkin.
Saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korpri, Jokowi meminta program yang dibuat harus tepat sasaran kepada masyarakat.
"Jadi kalau mendesain APBN dan APBD desain lah sesimple mungkin, sesederhana mungkin enggak usah banyak banyak program, enggak usah. Program itu sedikit fokus, konsentrasi, sarannya jelas, tepat, gampang kontrolnya, gampang ngeceknya, hasilnya dirasakan oleh rakyat. Goalnya ke sana. Semua harus memulai ini," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta juga menyoroti perihal dana desa. Pasalnya kata Jokowi, total dana desa yakni sebesar Rp 187 triliun yang sudah digelontarkan pemerintah.
"Sampai 2018 kemarin sudah Rp 187 triliun. Sampai akhir 2019 ini totalnya sampai Rp 257 T. Sistem pengawasan, sistem monitoring, harus menjaga dana desa ini jadi barang, bermanfaat. Entah jadi jalan desa, PAUD, pasar desa, jembatan irigasi yang ada di desa, embung air bersih. Semuanya harus betul-betul dimonitor diawasi," ucap dia.
Karena itu, Jokowi meminta aparatur PNS meningkatkan sisi pelayanan kepada masyarakat.
"Semua PNS harus mendekat pada masyarakat. Sering ke lapangan jadi maslahana betul-betul.bisa dikuasai. Buka terjebak pada hal hal yang sangat adminitratif sehingga manfaat layanana betul-betul diraskan langsung oleh masyarakat," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan Rakernas Korpri bertujuan untuk menentukan arah pelayanan.
"Rapat kerja nasional Kopri ini sangat menentukkan sekali arah kemana pelayanan yang ingin diberikan sehingga rumusan-rumusan dari Rakernas sangat penting sekali bagi kita semua," tandasnya.
Baca Juga: Ini 4 Sosok yang Bisa Jadi Pemain Kunci Indonesia di Final Piala AFF U-22
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Sebut Jet Tempur Indonesia Barang Bekas Kuno Hibah dari AS
-
Gara-gara Dukung Jokowi, Ridwan Kamil Disinggung Tak Becus Urus Bandung
-
Jokowi Tak Lagi Mendengar Keluhan Pemadaman Listrik, Benarkah?
-
Sri Mulyani Klaim 3 Kartu Sakti Jokowi Tak Akan Bebani APBN
-
Ke Cilacap, Jokowi Bagikan Bansos PKH dan BPNT ke 1.257 Keluarga
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Sadar Diri Sakiti Rakyat, Rocky Gerung Puji Nyali Keponakan Prabowo Mundur dari DPR: Sikap Otentik!
-
Said Didu Minta Stop Sanjung Sri Mulyani, Ungkap Borok Dirjen Pajak dan Bea Cukai
-
KPK Perpanjang Masa Penahanan Eks Wamenaker Noel Cs dalam Kasus Pemerasan K3
-
Bantah Periksa Lisa Mariana dalam Kasus BJB untuk Mencari Sensasi, Begini Penjelasan KPK
-
Rencana TNI Laporkan Ferry Irwandi, Komisi I DPR Buka Suara
-
Berani Mundur dari DPR RI, Intip Kekayaan Rahayu Saraswati yang Punya Selera Old Money
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah