Suara.com - Pasukan India dan Pakistan dilaporkan saling baku tembak di wilayah perbatasan Kashmir. Aksi itu selang sehari setelah kedua negara pemilik kekuatan nuklir itu saling menjatuhkan jet tempur. Sementara Pakistan menawan seorang pilot India.
Amerika Serikat, China dan kekuatan dunia lain mendesak kedua negara untuk menahan diri dari peningkatan ketegangan dari aksi saling membalas serangan udara setelah serangan bom bunuh diri yang menewaskan 40 polisi paramiliter India di wilayah Kashmir yang dikendalikan India pada 14 Februari.
Terkait insiden itu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan perundingan.
"Sejarah mengajarkan pada kita bahwa perang selalu penuh salah perhitungan. Pertanyaan saya adalah dengan memperhitungkan senjata yang kita miliki, apakah kita bisa mencapai salah perhitungan," kata Khan dalam pidato singkat di televisi yang disiarkan secara nasional seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/2/2019).
"Kita harus duduk dan berbicara." Pakistan dan India telah tiga kali berperang sejak merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1047, dua dalam masalah Kashmir dan berada di tepi jurang ke empat pada 2002 setelah kelompok militan Pakistan menyerang parlemen India.
Akibat ketegangan itu, terkini Pakistan memutuskan untuk menutup wilayah udaranya. Hal itu memaksa sejumlah penerbangan komersial untuk mengubah arah. Beberapa di antaranya bahkan membatalkan penerbangan.
Thai Airways International pada Kamis mengumumkan telah membatalkan sejumlah penerbangan ke Pakistan dan Eropa, sehingga ratusan menumpang terlantar di Bangkok.
Pada Kamis pagi pasukan India dan Pakistan saling menembak di Poonch yang terletak di wilayah Kashmir yang diduduki India, menurut pernyataan pihak militer India.
"Tentara India membalas dengan keras dan efektif," kata Letnan Kolonel Devender Anand, juru bicara kementerian pertahanan.
Baca Juga: Cerita Prabowo Lari Ketakutan Saat Dipanggil Ibunya, Hingga Diledek Ajudan
Penembakan yang menurut India dimulai oleh Pakistan, berakhir setelah berlangsung sekitar satu jam pada pukul 06.00 waktu setempat, kurang keras dibandingkan tembak menembak antara pasukan arteleri kedua belah pihak pada Rabu.
Pakistan mengatakan tembak-menembak itu dimulai pada tadi malam.
"Tembak-menembak terus berlangsung dengan berselang waktu pada malam. Dalam kondisi sedang, bahkan sekarang masih berlangsung," ujar Shaukat Yusufzai, seorang pegawai pemerintah di Poonch, bagian wilayah di bawah kendali Pakistan.
Seseorang dirawat di rumah sakit karena terkena pecahan peluru, ia menambahkan.
India membangun lebih daro 14 ribu ruang bawah tanah bagi keluarga-keluarga di Jammu dan negara bagian Kashmir yang tinggal di dekat perbatasan, dengan harapan bisa memberi tempat aman bagi mereka di dekat rumah ketimbang mengungsikan mereka.
Pada Rabu malam, kementerian luar negeri India memberikan dokumen kepada Pakistan yang disebut rincian kemah-kemah kelompok militan yang bermarkas di Pakistan dan melakukan serangan 14 Februari.
Berita Terkait
-
India - Pakistan Saling Serang, Artis Bollywood Ramai-ramai Tolak Perang
-
Militer Pakistan Tangkap Pilot India Lalu Diunggah di Medsos
-
Di Ambang Perang, Pakistan Tembak Jet India dan Pertontonkan Pilotnya
-
Ketegangan India-Pakistan Ganggu Jalur Pesawat Lintas Benua
-
Rakyat Bergembira Usai Jet Tempur India Serang Wilayah Pakistan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik