Konflik Jelang Pemilu India
Konflik terjadi pada saat yang kritis bagi Perdana Menteri India Narendra Modi, yang akan menghadapi pemilihan umum dalam beberapa bulan.
Pada Rabu malam, B.S Yeddyurappa, pemimpin partai Bharatiya Janata yang mengusung Modi di negara bagian selatan Karnataka mengatakan, serangan India ke Pakistan akan membantu partai tersebut untuk memenangkan kembali kekuasaan di negara tersebut, suatu komentar pertama dari partai yang berkuasa.
"Ini membawa gelombang pro-Modi di seluruh negeri," katanya kepada wartawan.
Sementara itu, Gedung Putih mendesak kedua belah pihak untuk mengambil langkah secepatnya untuk meredakan ketegangan.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam pernyataan mengatakan, telah berbicara secara terpisah dengan menteri luar negeri Pakistan dan India dan mendesak mereka untuk "mengutamakan komunikasi secara langsung dan menghindari aktivitas militer secara langsung.
" Duta Besar Pakistan untuk AS, Asad Majeed Khan mengatakan, Islamabad ingin mengetahui apakah pemerintahan Trump akan memainkan peran yang lebih aktif dalam mengatasi krisis.
Pada saat yang sama, dia mengatakan, sikap AS yang kurang mengecam, serangan India ke Pakistan "ditafsirkan dan dipahami sebagai dorongan pada kedudukan India dan membuat mereka lebih memberanikan diri.
Sementara China, Uni Eropa dan negara-negara lain juga meminta pengendalian. Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pada Kamis, negaranya prihatin atas "situasi yang mundur ini".
Baca Juga: Cerita Prabowo Lari Ketakutan Saat Dipanggil Ibunya, Hingga Diledek Ajudan
Diplomat tertinggi China, Wang Yi berbicara melalui telepn dengan Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan menyampaikan "keprihatinan yang mendalam", kata Kementerian Luar Negeri China, Kamis.
AS, Inggris, Prancis mengusulkan pada PBB untuk mendaftarhitamkan Ashar Masood, pimpinan Jaish-el-Mohammad, kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan 14 Februari. China agaknya akan bertindak menentang langkah tersebut.
Berita Terkait
-
India - Pakistan Saling Serang, Artis Bollywood Ramai-ramai Tolak Perang
-
Militer Pakistan Tangkap Pilot India Lalu Diunggah di Medsos
-
Di Ambang Perang, Pakistan Tembak Jet India dan Pertontonkan Pilotnya
-
Ketegangan India-Pakistan Ganggu Jalur Pesawat Lintas Benua
-
Rakyat Bergembira Usai Jet Tempur India Serang Wilayah Pakistan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal