Suara.com - Jokowi - Maruf Amin belum tentu mengalahkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019 meski Jokowi - Maruf Amin selalu menang di survei elektabilitas. Salah satunya survei dari Pollmark Indonesia.
Founder dan CEO Pollmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah menegaskan survei 73 dapil menunjukkan pilpres saat ini berlangsung sangat ketat hasilnya dan merupakan alarm yang keras bagi petahana, Jokowi.
Hasil survei Pollmark menunjukkan Jokowi - Maruf Amin mendapat 40,4 persen (pemilih mantap 31,5 persen) dan Prabowo-Sandi 25,8 persen (pemilih mantap 20,5 persen). Sedangkan, undecided voters sebesar 33,8 persen. Jika ditambahkan dengan pemilih yang belum mantap, ada sekitar 48 persen pemilih yang masih diperebutkan kedua pasangan calon. Ini merupakan data agregat elektabilitas capres cawapres di 73 dapil. Wawancara responden dilakukan rentang waktu Oktober 2018-Februari 2019.
“Kita tidak boleh Azan Asar di waktu Zuhur. Kita tidak bisa membuat kesimpulan hari ini untuk apa yang terjadi 17 April 2019. Apakah Jokowi atau Prabowo yang menang? Tidak dua-duanya. Semua masih berpeluang. Kelihatannya kalau melihat data ini, siapapun yang menang nantinya, menangnya hanya tipis,” kata Eep Saefulloh Fatah di acara Survei 73 Dapil Pemilu 2019, Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Selasa (5/3/2019).
Hasil survei 73 dapil ini juga membantah beberapa hasil lembaga survei nasional yang mengumumkan bahwa Jokowi - Maruf Amin unggul di atas 20 persen dibandingkan Prabowo - Sandiaga. Survei dapil memperlihatkan sangat ketatnya pilpres. Kedua pasangan calon bergerak naik, tapi terbatas.
“Sebagai penantang, Prabowo - Sandiaga juga tidak bergerak tajam, pergerakannya lambat,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
'Berantem', Kaesang dan Gibran Diomeli Jokowi di Twitter
-
PA 212 dan FPI Dongkrak Dukungan Prabowo, Tapi Masih Kalah dari Jokowi
-
LSI Denny JA: Pemilu Sudah 'Selesai', Jokowi Unggul 20 Persen dari Prabowo
-
Karya Anak Muda Bandung, Jokowi Pakai Jaket ala Film Dilan
-
Johan Budi: Teror KPK dari Kaki Patah, Penembakan Misterius, sampai Santet
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi