Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menganggap kasus narkoba yang menjerat Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief akan merugikan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Mengingat, Andi Arief merupakan politikus yang kerap memberikan kritik pemerintah, khususnya menjelang Pemilu 2019.
Menurut Fahri muncul opini di publik terkait penangkapan Andi Arief. Diantaranya ada pihak yang menilai pemerintah sengaja mencari-cari kesalahan orang-orang yang kerap melontarkan kritik pada pemerintah.
Fahri kemudian menganggap kasus yang menjerat Andi Arief cenderung dibesar-besarkan dengan cara adanya konferensi pers. Menurutnya, Andi Arief hanya menelan satu pil dan tidak ada wanita di kamarnya.
"Kasihan ini Andi Arief kasusnya dibesarkan, ada konfrensi pers diumumkan, padahal kita tau ia lagi kritis sama pemerintah. Suka atau tidak ya pemerintah rusak namanya gara-gara kasus Andi Arief karena publik menilai ini seperti disengaja," kata Fahri Hamzah di gedung nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Fahri menganggap kasus yang menimpa Andi Arief seharusnya tidak dibesar-besarkan. Isu seperti ini dianggap Fahri isu yang tidak terlalu signifikan dan justru digunakan untuk menyerang.
Ia kemudian menganggap Pemilu 2019 ada persaingan lain selain ide dan gagasan.
"Begini ya saya hanya memesankan, kurangilah membangun persepsi bahwa dalam persaingan pemilu ini ada persaingan lain selain persaingan perdebatan ide dan pikiran. Sekarang ini isu seperti ini tidak terlalu signifikan tapi digunakan untuk merugikan dan menyerang," kata Fahri.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi membekuk Andi Arief saat berada di salah satu kamar Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019).
Baca Juga: Anies Minta Wartawan Cek Banjir: Terima Kasih Teman-teman, Assalamualaikum
Diduga, Andi habis mengonsumi sabu-sabu sebelum polisi meringkusnya di salah satu kamar hotel mewah tersebut. Dari penangkapan itu, polisi turut menyita barang bukti alat isap sabu alias bong.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting