Suara.com - Untuk kesekian kalinya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik. Hal ini diutarakan Sekretaris Jenderal KLHK, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi, dalam pembukaan pameran Indonesia Outdoor Festival (Indofest) 2019, di Jakarta, Kamis (7/3/2019).
"KLHK mengimbau pengunjung, peserta Indofest, dan mereka yang akan berkegiatan di alam bebas agar menghindari dan mengurangi plastik sekali pakai, seperti kantung plastik, sedotan plastik dan styrofoam," pintanya.
Pada kesempatan itu, KLHK juga mengajak masyarakat untuk melestarikan alam dan menjaga kehidupan flora fauna liar di Indonesia. Indonesia memiliki 54 taman nasional dan 129 taman wisata alam yang memiliki ciri khas dan keindahan masing-masing.
Djati menyebut, pemerintah telah menyusun berbagai kebijakan, meningkatkan koordinasi, dan mempercepat implementasi program di tingkat tapak yang memperhatikan prinsip-prinsip konservasi.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia memunculkan potensi wisata alam yang sangat besar. Potensi tersebut membuat semakin banyak orang berkunjung dan berkegiatan di alam bebas.
Beberapa waktu yang lalu, pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), 21 Februari 2019, pemerintah menginisiasi "Gerakan Indonesia Bersih". Adapun fokus kegiatan ini adalah memberikan penekanan pada peningkatan perilaku hidup bersih sehat lingkungan keluarga, satuan pendidikan, kerja, dan komunitas.
Hal-hal lain yang juga menjadi fokus Gerakan Indonesia Bersih adalah mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi, termasuk kali bersih, sarana dan prasarana pelayanan publik. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, dalam 4 tahun terakhir, jumlah bank sampah meningkat signifikan, yaitu dari 1.172 unit menjadi 7.488 unit.
Berita Terkait
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Peneliti Bikin Terobosan: Plastik Jadi Penyedot Gas Rumah Kaca, Bagaimana Caranya?
-
BRIN dan IOCAS Mulai Riset Laut Jangka Panjang, Soroti Polusi Plastik dan Arus Global
-
Bumi Belum Merdeka: Dijajah Sampah Plastik yang Kita Biarkan
-
Negosiasi Global Atasi Polusi Plastik Gagal Capai Kesepakatan di Jenewa, Mengapa Demikian?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu