Suara.com - Sejumlah organisasi menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada hari ini, Jumat (8/3/2019).
Massa aksi bertajuk “Panggung Politik Independen Perempuan” ini melakukan longmarch alias berjalan kaki dari tugu Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat hingga ke seberang jalan Istana Kepresidenan.
Aksi yang diinisiasi lebih dari 65 organisasi massa dan diikuti ribuan orang ini menyuarakan kebebasan berekspresi dan berpendapat, kesetaraan gender, bebas dari kekerasan dan sebagainya.
Ketua Divisi Gender Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Naomi Jayalaksana—yang juga menjadi peserta aksi—mengatakan, masih banyak pemberitaan media yang diskriminatif terhadap perempuan.
Bahkan, kata dia, perempuan dieksploitasi lewat pemberitaan yang sensasional. Seperti pemberitaan kasus prostitusi online yang melibatkan artis Vanesa Angel.
”Banyak berita tentang Vanesa yang mengulik sisi sensual dan kepribadian hingga keluarganya. Berdasarkan kajian AJI Jakarta, masih banyak pemberitaan di media massa yang diskriminatif terhadap perempuan. Bahkan banyak berita yang melanggar kode etik jurnalistik,” kata Naomi di lokasi.
Menurutnya, kontestasi cepat-cepatan dan klikbait membuat banyak media memberitakan kronologis kasus kekerasan terhadap perempuan dengan menjual sensualitas, ketubuhan perempuan yang cendrung menyudutkan korban.
Ada pula pemberitaan yang mengekspose sisi kehidupan yang tidak relevan dengan kasus melibatkan kaum perempuan.
Selain itu, dalam industri media juga masih terdapat kebijakan yang diskriminatif terhadap jurnalis perempuan.
Baca Juga: Menteri LHK: Kebijakan Publik Pasti Telah Lalui Pertimbangan Keilmuan
“Seperti tidak ada cuti haid, masih sedikit media yang punya ruang laktasi dan sebagainya,” ujar dia.
Mutiara Ika Pratiwi dari Komite IWD 2019 menambahkan, perempuan dan masyarakat marginal masih menghadapi situasi menyempitnya ruang demokrasi, pemiskinan, ketimpangan sosial dan maraknya kriminalisasi serta kekerasan seksual.
“Ini adalah momentum politik bagi perempuan untuk menyuarakan agenda politik perempuan independen agar terwujud ruang hidup yang demokratis, sejahtera, setara dan bebas dari kekerasan,” kata dia.
Mengambil momentum Politik elektoral Pemilihan Umum, Komite IWD 2019 menggelar Panggung Refleksi “Politik Independen Perempuan”. Panggung Refleksi diisi oleh orasi dan ekspresi kesenian dari para aktivis perempuan.
Ada Gunarti, petani Kendeng yang memperjuangkan ruang hidup dan kelestarian alam dari kerusakan akibat pendirian pabrik semen. Hadir juga dan Sumarsih, pelopor Aksi Kamisan yang menuntut negara untuk segera menyelesaikan 9 pelanggaran HAM di Indonesia.
“Panggung refleksi ini membuka ruang partisipasi publik untuk terlibat menyuarakan persoalan fundamental perempuan yang belum mampu dijawab oleh pemerintah,” Lini Zurlia, juru bicara Komite IWD 2019.
Berita Terkait
-
Hari Perempuan Internasional, Ini 4 Traveler Perempuan Indonesia Tercantik
-
Hari Perempuan Internasional, Dua Astronot Perempuan Akan Spacewalk
-
Hari Perempuan Internasional 2019, Captain Marvel Hadir di Pesawat Ini
-
Hari Perempuan Internasional, No untuk Tanggapan Tabu Menstruasi
-
Hari Perempuan Internasional, PBB Sebut Menstruasi Bukan Hal Tabu
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
'Saya Penjaga Rumah', Cerita Ahmad Sahroni Nyamar ART saat 'Diamuk' Massa Penjarah!
-
Berakhir Tewas usai Dibuang ke Depan Panti Anak Yatim, Pembuang Bayi di Palmerah Diburu Polisi
-
Ada 4.711 Kasus Keracunan MBG, Dasco Minta Aparat Ikut Investigasi
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
KPK Siap Hadirkan Bobby Nasution di Sidang Kasus Korupsi Jalan Rp 165 Miliar
-
Boni Hargens: Tuduhan Persekusi Calon Kapolri Pilihan Presiden Upaya Adu Domba!
-
Merasa Dituding Dalang Demo Rusuh Agustus, Wanita Ini Polisikan Ferry Irwandi
-
113 Ton Tilapia Dikirim ke AS, Bukti Kualitas Ikan Lokal Mendunia
-
Tubuh, Lingkungan, dan Hak Perempuan Jadi Sorotan Women's March Jakarta 2025
-
Kasus Ribuan Anak Keracunan Program MBG, Wamensesneg: Presiden Prabowo Sudah Tahu