Suara.com - Perkumpulan nelayan di Batam Kepulauan Riau, yang tergabung dalam Forum Kelompok Usaha Bina Batam Madani, menuntut Pemerintah Singapura melepaskan seorang nelayan yang diketahui bernama Arizan.
Arizan diketahui ditangkap polisi perairan Singapura karena dianggap memancing di perairan tersebut pada Minggu (10/3/2019). Dari informasi yang dihimpun kelompok nelayan tersebut, Arizan masih ditahan Imigrasi Singapura hingga Minggu (10/3/2019) malam.
Lantaran itu, nelayan mendesak pemerintah Singapura mengembalikan pemancing yang juga berprofesi sebagai guru SD di Belakang Padang itu.
"Kita minta pemerintah segera mengembalikan korban (Arizan)," kata Ketua Forum Kelompok Usaha Bina Batam Madani Muhamad Bin Boyan.
Boyan mengatakan, kebetulan korban memiliki keluarga di Singapura. Dari informasi terakhir, diketahui Arizan masih ditahan di imigrasi Singapura.
"Kita heran kenapa main tahan seperti itu, tidak mungkinlah korban tidak tahu dengan wilayah tersebut," katanya.
Ia melanjutkan, sampai saat ini pihaknya sudah melakukan pelaporan kepada Pemerintah Indonesia mulai dari Kepala Dinas Provinsi Kepri, Kota Batam, pihak kepolisian dan lainnya.
"Tetapi belum ada respon sampai sekarang, mereka hanya bilang oke saja," kata Boyan.
Boyan berharap pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan kondisi ini.
Baca Juga: Dilaporkan Ayahnya Sendiri, Densus 88 Bekuk Pemuda Terduga Teroris
Apalagi kejadian serupa pernah dialami nelayan asal Batam yang kala itu ditabrak Polisi Perairan Singapura, namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut.
Boyan menjelaskan sampai saat ini pihak keluarga tidak bisa memberikan keterangan.
"Rencana besok kita berkumpul dengan pihak keluarga di Batam," kata dia.
Berita Terkait
-
Perempuan Tanpa Busana Bergigi Palsu Ditemukan Tewas di Sungai
-
Nelayan di Tangerang Ditangkap karena Tuduh Jembatan Reklamasi Tanpa AMDAL
-
Duh, Cara Penyimpanan yang Salah Bikin Kualitas Ikan Menurun
-
Video Penyelamatan Nelayan, Seminggu di Tengah Laut Sendirian
-
Imbas Naiknya Harga Tiket Pesawat, Gubernur Kepri Akan Temui Menhub
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang