Suara.com - Arkeolog Universitas Negeri Malang, M Dwi Cahyono mengaku sangat yakin tol Malang-Pandaan dibangun di atas desa kuno Kerajaan Majapahit. Hal itu sesuai temuan Prasasti Pamintihan di Tegaron, Lesanpuro, Kota Malang.
Situs bangunan Kerajaan Majapahit ditemukan di area Kilometer 37 atau exit tol di Desa Sekarpuro.
“Ini sebagai petunjuk awal, memang membuktikan sepanjang Lawang, melewati Singosari, Pakis dan Sekarpuro merupakan pemukiman kuno. Sesuai Prasasti Pamintihan. Daerah Madyopuro dulunya bernama Pamintihan,” kata Dwi, Senin, (11/3/2019).
Di beberapa titik lokasi dekat area situs telah banyak ditemukan benda-benda kuno seperti koin mata uang, koin emas, guci, hingga tempat perhiasan atau cermin. Sesuai Prasasti Pamintihan wilayah Lawang hingga Buring atau Malang Timur merupakan pusat peradabaan di era Majapahit.
“Artinya itu sepanjang pembangunan tol, melewati atau dibangun di atas desa kuno era Majapahit. Pada era Mataram atau pemerintahan Empu Sendok tempat ini merupakan pusat pemerintahan,” katanya seperti dikutip Beritajatim.com
Dalam kitab Pararathon, dusun Sekarpuro bagian dari wilayah kota Madyopuro. Daerah ini dibawah Nagari Kabalon yang dipimpin oleh seorang putri bernama Kusumawardani putri dari raja Majapahit paling sukses Hayam Huruk.
“Dulu ada wilayah bernama Watak Tugaran sekarang menjadi Dusun Tegaron tempat ditemukannya Prasasti Pamitihan. Di seberang timur kali Amprong atau timur lokasi penemuan ini ada desa Kabalon. Itu di perintah Kusumawardani putri Raja Hayam Wuruk,” ujar Dwi.
Sesuai kontruksi batu bata yang ditemukan di lokasi diperkirakan merupakan bangunan masa keemasan Majapahit sekitar abad 10 hingga abad 15.
Dwi berharap, Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur segera melakukan penelitian dan eskavasi untuk menyelamatkan situs.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Pendukung Tak Terprovokasi Saat Kampanye Akbar
“Memang bukan candi atau tempat suci, tapi apapun situs ini tetap tak ternilai harganya. Jika pun menggangu pembangunan jalan tol, bisa dipindahkan situsnya atau ada alternatif lain agar tak merusak situs,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?