Suara.com - Sebanyak tujuh orang pekerja seks komersial (PSK) dipulangkan ke kampung halamannya oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua karena kedapatan melakukan seks bebas secara sembunyi-sembunyi.
Tujuh PSK tersebut berusia sekitar 20 tahunan itu, sudah diterbangkan dengan pesawat di Bandar Udara Wamena menuju daerah asal atau kampung halaman mereka.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan, jumlah keseluruhan PSK yang ditangkap adalah 11 orang, tetapi baru tujuh orang yang dipulangkan terlebih dahulu.
"Semua ada 11 PSK. Hari ini yang dipulangkan tujuh orang, sementara empat orang lainnya masih dilakukan pemeriksaan karena kami minta dua muncikarinya diproses hukum, sehingga harus ada sanksi. Empat orang itu harus tinggal sementara di sini hingga proses hukum selesai," katanya.
Adapun biaya pemulangan PSK itu ditanggung Pemkab Jayawijaya, namun selanjutnya pemulangan tujuh orang itu ditanggung oleh muncikari mereka.
Bupati mengatakan pemerintah hendak memberikan efek jera bagi para muncikari yang mendatangkan wanita-wanita tersebut.
"Kalau sudah masuk ke pengadilan kan butuh saksi, sehingga empat PSK lainnya masih diproses untuk menjadi saksi dalam menjerat muncikari," katanya lagi.
Menurut dia, satu dari 11 orang yang ditangkap, pernah ditangkap dan dipulangkan namun kembali lagi dengan pekerjaan yang sama, walau sudah membuat surat pernyataan.
"Kami bersama paguyuban dan gereja punya komitmen membersihkan masalah penyakit masyarakat ini agar keamanan Jayawijaya kembali seperti dahulu dan tidak ada kejadian yang meresahkan masyarakat," katanya pula.
Baca Juga: Istri Hamil Tua, Samsul Colong Motor Majikan Demi Senangi PSK Selingkuhan
Bupati mengatakan sanksi sosial yang diberikan bagi PSK, pengedar, pembuat dan pengguna minuman keras dengan merendamnya di Kolam Lupa Ingatan di halaman Kantor Bupati Jayawijaya, merupakan kesepakatan bersama.
"Ini (sanksi merendam) kesepakatan dari paguyuban nusantara, tokoh agama, dan LMA yang mendorong Pemkab Jayawijaya mengambil tindakan tegas seperti itu," katanya lagi.
Tujuh wanita itu dikawal pemerintah dari Mapolres hingga bandar udara setempat dan diberangkatkan ke kampung halaman mereka. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target