Suara.com - Amerika Serikat (AS) akhirnya memutuskan untuk melarang penerbangan semua pesawat Boeing 737 Max 8 dan 9, kata Presiden AS Donald Trump, Rabu (13/3). AS menjadi negara besar terakhir yang melakukannya setelah dua kecelakaan fatal oleh pesawat model tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
"Semua pesawat itu dilarang terbang, segera berlaku," kata Trump pada sebuah acara pers, merujuk pada varian Boeing 737 Max.
"Keselamatan warga Amerika, dan semua orang adalah perhatian utama kami," ujar Trump.
Otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), menindaklanjuti komentar Trump dengan pernyataan, memerintahkan larangan terbang sementara pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan AS atau di wilayah AS.
FAA mengatakan bahwa "bukti baru yang dikumpulkan di lokasi dan dianalisis hari ini" mengarah pada keputusan terbaru.
"Larangan terbang akan tetap berlaku sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan informasi dari perekam data pesawat dan perekam suara kokpit," kata pernyataan FAA.
Pengumuman itu, membalikkan pernyataan FAA yang sebelumnya membela Boeing, datang beberapa jam setelah Kanada mengumumkan akan menarik pesawat Boeing 737 Max dari angkasa, menunjukkan bahwa Amerika Serikat tunduk pada tekanan yang meningkat dari masyarakat internasional untuk melarang terbang pesawat itu.
Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "karena sangat berhati-hati," merekomendasikan kepada FAA penangguhan operasi seluruh armada global 371 pesawat dalam kategori 737 Max.
Amerika Serikat adalah negara besar terakhir yang menghentikan operasi model yang dipertanyakan tersebut, meskipun ada seruan berulang kali dari anggota parlemen AS, para ahli, dan masyarakat dalam beberapa hari terakhir kepada badan pengawas untuk memprioritaskan keselamatan.
Baca Juga: Modal Nonton Youtube, Perempuan Kehilangan Nyawa karena Melahirkan Sendiri
Sebuah pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 dalam perjalanan dari Addis Ababa ke Nairobi, Kenya jatuh pada Minggu (10/3), menewaskan semua 157 orang di dalamnya. Sebuah pesawat Lion Air dari model yang sama jatuh pada Oktober di Indonesia, menewaskan 189 orang di dalamnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya