Suara.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyatakan tak memercayai hasil survei eksternal kubunya. Sebab, hasil survei itu dianggap menyudutkannya.
Namun, pengamat politik Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, menilai sikap tersebut menunjukkan Prabowo sebenarnya tengah khawatir.
Arya mengatakan, kekhawatiran Prabowo itu wajar kareena hasil jajak pendapat lembaga survei kerap menempatkannya di bawah Capres nomor urut 1 Jokowi.
Meskipun cenderung menolak hasil survei, Arya menyebut Prabowo tetap akan menggunakan hasil survei yang terpublikasi itu untuk menyusun strategi politiknya.
Sebab bagaimanapun, hasil survei adalah produk kerja ilmiah dan bisa memudahkan setiap capres - cawapres menyusun strategi politik.
"Prabowo tentu khawatir. Dia khawatir publikasi menunjukan tren dia tidak baik, sehingga ada upaya menolak publikasi survei," ujar Arya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/03/2019).
Prabowo juga menolak hasil lembaga survei, karena kerapkali hanya memakai 2.000 responden, meski jumlah itu sudah ideal sebagai sampel.
Arya juga mengakui, hasil survei bisa berubah secara cepat seiring berjalannya masa kampanye, khususnya di Jakarta.
Menurut Arya, survei yang paling benar menunjukkan hasil pemilu adalah jajak pendapat yang dilakukan sepekan sebelum hari pencoblosan.
Baca Juga: 10 Film Box Office Siap Bersaing di IBOMA 2019
"Sudah sejak 2004 jumlah responden survei politik itu 1.200; 1.400; 1.600 orang, tapi efektif. Tapi memang ada anomali, khususnya di Jakarta. Perspektif politik masyarakat bisa berubah secara cepat," kata Arya.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto mengatakan tidak pernah memercayai survei terkait Pemilu maupun Pilpres 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga. Tetapi Prabowo menyadari elektabilitasnya masih di bawah Capres petahana Jokowi.
Meski elektabilitasnya kerap tertinggal dari sang rival, Prabowo meyakini dirinya bakal tampil sebagai pemenang.
"Insya Allah, 17 April saya akan menerima mandat tersebut. Memang survei-survei selalu menempatkan saya paling bawah. Saya tidak percaya survei-survei itu, karena survei-survei itu dibayar," kata Prabowo saat menyapa masyarakat Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Rabu (13/3/2019).
Catatan Redaksi: Suara.com mengubah judul berikut substansi artikel ini pada hari Kamis (14/3/2019) pukul 17.42 WIB. Perubahan itu dilakukan karena sebelumnya justru melenceng dari pendapat narasumber artikel ini sendiri. Atas hal tersebut, redaksi Suara.com sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan, dan kini kepada publik.
Berita Terkait
-
Sinkronkan Jadwal Kampanye, AHY Akan Temui Prabowo Malam Ini
-
Prabowo: Sambutan Masyarakat Jambi Meriah, Semangat dan Penuh Gemuruh
-
Duh, Salah Eja di Kicauan Dahnil Anzar Kena Revisi Warganet
-
Azan Zuhur Berkumandang, Prabowo: Kita Break Dulu
-
Di Hadapan Pendukungnya, Prabowo Ingatkan Pemimpin Gunakan Akal Sehat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf