Suara.com - Beredar video viral di media sosial yang diduga ada anggota polisi mengajak masyarakat meneriakkan "Jokowi Yes Yes Yes". Video tersebut diunggah oleh akun twitter @JackVardan.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan menelusuri kebenaran video itu. Melalui Direktorat Siber Bareskrim, pihaknya akan mengecek lokasi dan waktu dan kegiatan yang sedang berlangsung video tersebut diambil.
"Ini kan dicek dulu tempatnya di mana atau lokasinya di mana, tanggal berapa, kegiatan itu tentang apa. Jadi belum tentu narasi-narasi yang dibuat oleh akun yang memviralkan itu sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Belum tentu," ujar Dedi kepada wartawan, Rabu (20/3/2019).
Dedi menyebut, video tersebut patut dicek secara detail baik dari suara maupun video itu sendiri. Pasalnya, video tersebut sangat rentan untuk direkayasa.
"Suara dalam video itu tentunya akan didalami juga. Belum tentu suara yang di dalam video itu juga suara yang menggambarkan kegiatan yang sebenarnya. Jadi, semuanya kalau di medsos, harus betul-betul didalami secara komperhensif," jelasnya.
Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, sang pengunggah menulis narasi: "Wasit jangan ikut kompetisi, tugasmu mengayomi".
Dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah orang berada di ruangan dan dua pria berseragam mengambil gambar menggunakan ponsel mereka. Terdengar seseorang memandu orang-orang yang hadir untuk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak disangka, ada arahan dari seseorang untuk mengucapkan yel-yel 'Jokowi yes yes yes' yang kemudian diikuti orang-orang yang hadir. Namun, tak tampak siapa aktor yang memberikan arahan tersebut.
"Mengucapkan terimakasih kepada Bapak Joko Widodo, yang telah memberikan bantuan sosial. Jokowi, yes, yes, yes," ucap sang pengarah sembari diikuti oleh para peserta yang sebagian besar adalah perempuan.
Baca Juga: Lempar Telur ke Senator Australia, Egg Boy Ditawari Libur Mewah dan Ferrari
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima