Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Hasto Kristiyanto mengklaim rencana pemberian gelar kepada Presiden Jokowi sebagai Bapak Pembangunan Desa merupakan aspirasi dari masyarakat desa atas perhatian besarnya terhadap pembangunan desa.
"Seluruh gelar itu dari rakyat, berbeda dengan zaman Pak Harto yang dimobilisasi dalam gelar Bapak Pembangunan," ujarnya saat mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu (20/3/2019).
Menurut Hasto, Jokowi merupakan Presiden RI yang pertama kali memberikan perhatian nyata dalam bentuk dana desa.
"Kan pertama kalinya bagaimana Pak Jokowi menaruh perhatian yang begitu besar pada pembangunan desa, desa sebagai pusat pertumbuhan," tuturnya.
Hasto mengemukakan seluruh desa bergerak mengatasi penyebab terjadinya ketidakadilan ekonomi.
Sementara itu, Hasto mengomentari kritik dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Ia menyebut BPN memang hanya bisa mengritik pihak Jokowi - Maruf dan tidak pernah memiliki opsi alternatif untuk disodorkan.
"Tugas BPN kan selalu memberikan kritik karena tidak punya opsi-opsi alternatif terhadap program-program Jokowi. Mereka bisanya hanya memberi tambahan plus, BPJS plus..."
Anggota Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria menilai rencana pemberian gelar Bapak Pembangunan Desa ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) sarat kepentingan politik.
Riza menyebut pemberian gelar kepada Jokowi menjelang pemungutan suara di Pemilu 17 April 2019 merupakan bagian dari kampanye.
Baca Juga: Tiga Guru Jalan Kaki Tembus Hutan Demi Bujuk Murid Kembali Sekolah
Sebelumnya beredar undangan berlogo dari Badan Koordinasi Nasional Pembangunan, Pemerintahan, Pemberdayaan Kemasyarakatan Desa yang ditujukan untuk kepala desa seluruh Indonesia.
Undangan tersebut meminta kepala desa untuk hadir pada 30 Maret - 2 April di Gelora Bung Karno dalam acara pemberian gelar Bapak Pembangunan Desa kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam undangan tersebut tertulis bahwa besaran uang Rp 3 juta diperuntukan sebagai biaya administrasi peserta. Nantinya dengan nominal itu peserta sudah mendapat fasilitas berupa akomodasi penginapan hotel dua hari tiga malam, konsumsi, dan sebagainya.
Kontributor : Agus H
Berita Terkait
-
BPN Sebut Gelar Bapak Pembangunan Desa ke Jokowi Skenario Kepentingan Elite
-
Asal Usul Ide Gelar Bapak Pembangunan Desa untuk Jokowi
-
Gelar Bapak Pembangunan Desa Jokowi, Mendagri: Itu Aspirasi, Bukan Kampanye
-
Kubu Jokowi Sebut OK OCE Program Gagal, Ketumnya Tak Terima
-
Debat Cawapres Usai, Kubu TKN Mengaku Sangat Puas
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?