Suara.com - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar kampanye terbuka di Lapangan Kompyang Sujana Kota Denpasar Bali, Selasa (26/3/2019). Dalam orasinya, Prabowo menjelaskan tidak mampu membagikan kaos atau baliho.
"Ada yang selalu mengejek Prabowo nggak ada balihonya katanya. Baliho Prabowo-Sandi ada di hati rakyat. Mau lembaga survei bilang berapa, kami ada di hati rakyat. Karena rakyat Indonesia tidak mau di bohongi lagi, kita tidak mau dipecah belah lagi," ujarnya seperti dilansir TIMES Indonesia - jaringan Suara.com.
Lantaran itu, Prabowo mengajak kepada pendukungnya yang memadati Lapangan Kompyang Sujana untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menyalurkan hak suaranya pada 17 April 2019.
"Tanggal 17 April yang akan datang adalah hari yang penting bagi negara dan bangsa kita. Pada hari itu, di mana rakyat yang berdaulat di depan kotak suara, rakyat yang memegang kekuasaan yang akan menentukan masa depan bangsa ini," ucapnya.
Untuk meyakinkan pendukungnya, Prabowo juga membakar semangat mereka dengan menyatakan kedatangan di kampanye terbuka tersebut demi perjuangan anak dan cucu generasi Indonesia selanjutnya.
"Saya yakin saudara-saudara berjuang disini bukan untuk dirinya sendiri. Bukan untuk Prabowo atau sandi, saudara berdiri disni untuk anak-anak dan cucu-cucumu. Kita berada disini untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," ujarnya.
Prabowo juga menyampaikan bahwa terpilihnya dirinya berduet dengan Sandiaga Uno adalah sebuah kehormatan yang diberikan oleh para koalisi Indonesia Adil Makmur dan juga para partai pendukunnya.
"Kami diusung oleh koalisi Indonesia Adil Makmur. Oleh partai-partai yang menunjuk kami. Maka saudara-saudara percayalah sebetulnya banyak dari partai-partai lain, kepalanya disana rakyatnya kesini semua," ungkapnya.
Baca Juga: Jaksa Putar Video Konferensi Pers Prabowo di Sidang Ratna Sarumpaet
Berita Terkait
-
Erwin Aksa Tak Dukung Jokowi: JK: Ingin Persahabatan dengan Sandi Langgeng
-
Jokowi - Maruf Banggakan Kampanye Hologram, Fadli Zon: Biasa Saja Tuh!
-
Heboh Video Prabowo Subianto Minta Kopi saat Azan Berkumandang
-
Empat Parpol Ini Gagal Ikut Pemilu di Beberapa Wilayah Jateng
-
Dipecat, 6 Guru Honorer Pendukung Prabowo - Sandiaga Belum Digaji
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!