Suara.com - Seorang wanita mendapatkan ancaman dari seorang pria usai menegurnya yang jongkok di lantai KRL Commuterline. Ironisnya, petugas keamanan kereta justru membiarkan hal itu terjadi. Dia justru meminta si wanita bersabar.
Kisah kejadian ini pun dibagikan melalui akun Twitter @Miaaisyahp. Ia membagikan ulang cerita temannya yang menjadi saksi saat kejadian yang membuat tak nyaman di moda transportasi umum itu terjadi.
“Liat instastory temen dan tergerak buat share karena makin lama makin aneh-aneh orang Indonesia. Tolong @CommuterLine ditindaklanjuti dan diedukasilah pertugas yang berjaga. Demi keselamaytan semua penumpang juga,” kata @Miaaisyahp seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/3/2019).
Kejadian yang membuat tak nyaman para penumpang itu terjadi di KRL jalur Serpong-Rangkas Bitung. Saat itu posisi kereta sedang penuh dan nampak seorang pria jongkok di dalam kereta.
Seorang wanita yang mendapatkan kursi di kereta itu pun menegurnya agar tidak jongkok di lantai kereta karena bisa mengganggu penumpang lainnya. Namun bukannya jera, si pria itu malah berbalik memarahi si wanita.
Aksi ini pun diikuti oleh teman-teman si pria hingga wajah si wanita dipotret menggunakan telepon seluler dan diancam akan dicegat di jalan.
Wanita yang ketakutan itu pun melapor ke petugas yang ada di gerbong. Sayang, si petugas malah meminta si wanita bersabar dan melupakan kejadian itu.
“Udah mba diemin aja biasa kalau anak-anak Rangkas emang begitu,” kata si petugas.
Si pria yang ditegur oleh si wanita itu pun makin semangat meledek si wanita hingga si wanita merasa ketakutan dan menangis.
Baca Juga: Cerita Ari Komat Kamit Baca Mantra di Rumah Jalangkung Depok, Dapat Apa?
Saat kereta tiba di Stasiun Sudimara, si wanita turun dan melaporkan kejadian itu ke petugas stasiun. Namun, lagi-lagi petugas meminta si wanita melupakan kejadian itu.
Para penumpang yang melihatnya pun ikut meradang, penumpang pria lain berusaha mengejar sip ria yang mengancam itu untuk menyeretnya keluar, namun aksi itu dicegah oleh petugas dan meminta semuanya melupakan kejadian itu.
Bahkan, petugas stasiun pun memberikan perintah kepada masinis untuk segera menutup pintu gerbong dan melanjutkan perjalanan.
Aksi penumpang yang tidak beretika dan petugas yang tidak tegas itu pun menjadi pembicaraan warganet.
Banyak warganet yang ikut geram dengan aksi serupa yang ternyata sudah sering terjadi terutama di kereta rute Serpong-Rangkas Bitung.
Akun resmi KRL @CommuterLine pun membalas berbagai ungkapan kekesalan warganet. Pihaknya menegaskan akan menindaklanjuti laporan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal