Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid mempertanyakan maksud pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, yang menolak penghitungan suara hasil Pemilu dan Pilpres 2019 dilakukan di Hotel Borobudur, lantaran menurutnya banyak jin dan genderuwo.
Meutya mengatakan, berdasarkan keterangan KPU, penghitungan suara Pemilu 2019 memang tak akan dilakukan di hotel tersebut.
Pada Pemilu 2014 juga penghitungan suaranya bukan di Hotel Borobudur. Ia mengatakan, penghitungan suara Pilpres pernah digelar di Hotel Borobudur pada tahun 2009, ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinyatakan sebagai pemenang.
"Konteks pernyataan dia itu apa? Sebab, penghitungan hasil pemungutan suara sejak Pemilu 2014 dilakukan di kantor KPU. Jadi, apa dia merujuk tahun 2009 atau bagaimana,” kata Meutya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (27/3/2019).
"Kalau menyinggung soal hasilnya, apa dia menyinggung hasil Pilpres 2009? (SBY menang),” tukasnya lagi.
Mengenai klaim Amien bahwa hotel tersebut terdapat hal yang irasional, Meutya enggan menanggapi.
"Saya engak kepengin menanggapi (soal itu),” katanya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Raies meminta KPU tidak menggelar penghitungan suara hasil Pemilu dan Pilpres 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Pendukung pasangan Prabowo - Sandiaga itu mengklaim, Hotel Borobudur bernuansa gaib. Ia menganggap hotel tersebut banyak makhluk gaib seperti jin dan genderuwo.
Baca Juga: Anies Ungkap Isi Pertemuan dengan Prasetio Sebelum Umumkan Tarif MRT
"Saya ada pesan satu penting sekali, penghitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur. Banyak jin dan genderuwo di sana," kata Amien.
Berita Terkait
-
Prabowo Disebut Bisa Rusak Persahabatan Indonesia dan Palestina
-
Amien Rais Sebut Surat Pemanggilannya Janggal, Begini Kata Polisi
-
Polisi: Hanya Orang Tertentu yang Boleh Dampingi Amien Rais
-
Jelang Pemeriksaan Amien Rais, 3.284 Polisi Siaga di Polda Metro
-
Polisi Izinkan Massa 212 Kawal Amien Rais Diperiksa, Tapi...
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?