Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah jika pertemuannya dengan Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat membahas tarif Moda Raya Terpadu atau MRT pada Selasa (26/3/2019) kemarin, tidak melibatkan anggota dewan yang lain. Dia menilai keputusan penetapan tarif MRT Rp 14.00 dari stasiun Lebak Bulus - Bundaran HI atau sebaliknya sudah sah.
Anies menjelaskan, dalam hasil pertemuan tertutup itu tidak ada perbedaan dari angka tarif MRT yang diputuskan di Rapat Pimpinan Gabungan DPRD pada Senin (25/3/2019) lalu dengan angka yang diumumkan olehnya dan Prasetio sebelum Rapat Paripurna DPRD, kemarin.
"Sebetulnya begini teman-teman, pertemuan kemarin itu bukan pada angkanya, tapi pada pengumuman tarif itu bukan satu angka. Itu kan asumsinya flat. Kalau ini adalah tarif antar stasiun. Jadi kemarin itu yang saya sampaikan pembahasannya diterjemahkan dalam bentuk tarif antar stasiun. Kalau angkanya sama Rp 8.500 rata-ratanya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Anies menerangkan, pengumuman tersebut hanya mengoreksi rincian tarif yang dikenakan kepada penumpang MRT agar masyarakat tidak bingung membaca tarif MRT tersebut.
"Coba kalau dibikin rata-rata malah bingung warga jadi tarifnya berapa. Betul enggak? Jadi bukan rata-rata, makanya sebabnya saya datang sendiri, saya menjelaskan bahwa tarif MRT bukan moda-moda yang dulu," tegas Anies.
Mantan Mendikbud ini menerangkan, keputusan itu tidak diambil berdua saja dengan Prasetio, tetapi sudah mengundang semua fraksi di DPRD Jakarta untuk berdikusi di ruang kerja Ketua DPRD DKI.
"Pak Pras mengumpulkan Ketua Fraksi semua. Cek dengan dewan saja, itu kan proses internal dewan," kata Anies.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi telah memastikan tarif Moda Raya Terpadu atau MRT dengan tarif MRT rata-rata Rp8.500. Keputusan ini dipastikan setelah keduanya menggelar pertemuan tertutup pada Selasa (26/3/2019).
Anies mengatakan pertemuan yang digelar di kantor ketua DPRD DKI lantai 10 tersebut menghasilkan kesepakatan tarif rata-rata MRT Rp8.500, dengan perhitungan jarak terjauh dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI adalah Rp 14.000.
Baca Juga: Taufik Kurniawan Bantah Minta Proposal dan Komitmen Fee
Berita Terkait
- 
            
              PKS Ragukan Keabsahan Dokumen Penetapan Tarif MRT yang Dilakukan Anies
 - 
            
              Gaya Perlente, Pria Ganteng di MRT Bikin Penumpang Tak Mau Turun
 - 
            
              Taufik Sebut Tarif MRT Rp 14.000 yang Ditentukan Anies Kemahalan
 - 
            
              Tarif MRT Dibanderol Rp 14.000, Warga Protes: Harusnya Rp 10.000 Saja
 - 
            
              Tarif MRT Rp 14.000, Anies Dinilai Tak Hargai Hasil Rapat DPRD
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul