Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menganggap pemberian amplop di masa kampanye melukai banyak orang, khususnya melukai proses Pemilu 2019. Pernyataan tersebut disampaikan Fahri untuk merespon soal video yang mempertunjukkan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tengah memberikan amplop kepada seorang kyai.
Fahri menganggap pembagian amplop di tengah masa kampanye sensitif, mengingat amplop menjadi simbol bagi ‘serangan fajar’ ataupun politik uang.
“Di musim-musim pemilu kaya gini kan, bagi-bagi amplop ya kan apalagi secara terbuka ya, itu melukai banyak hal. Yang pertama itu melukai ya pak kyainya begitu ya. Kan itu kehormatan dia dan yang lebih penting juga melukai proses pemilu,” kata Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Karena itu, Fahri meminta kepada jajaran menteri di kabinet kerja Jokowi untuk tidak ikut ‘berkeliling’ dalam masa kampanye. Lebih baik menurutnya para menteri lebih fokus kepada tupoksinya ketimbang ikut ‘berkeliling’ untuk kampanyekan petahana karena dikhawatirkan akan menimbulkan konflik kepentingan.
“Berhentilah, bekerja saja ini kan masa tenang, ya kan buat menterinya. Jadi, jangan malah keliatan melakukan mobilisasi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar cuplikan video yang memperlihatkan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada seorang kyai saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur viral di jagad media sosial.
Usai memberikan amplop, Luhut sempat meminta kiai sepuh tersebut untuk mengajak umat mengenakan baju putih ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan 17 April 2019.
Adalah Politisi Partai Demokrat, Andi Arief yang mengunggah video berdurasi 1 menit 24 detik di akun Twitter pribadinya. Dalam video tersebut, Luhut menyampaikan pernyataan kepada sang kyai sambil berbisik. Kemudian, Luhut sembari bersalaman memberikan amplop yang langsung diraih oleh sang kyai.
Baca Juga: PSI Sebut Kinerja DPRD DKI Jakarta Buruk
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional