Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Sianipar mengungkapkan alasan partainya terkenal sebagai partai yang suka cari ribut. Hal itu ia sampaikan dalam program Asumsi Bersuara bersama Rayestu, yang videonya diunggah di kanal YouTube Asumsi, Jumat (5/4/2019).
Rayestu menyebut PSI beberapa kali terkesan memancing keributan dari berbagai pihak. Ia pun menanyakan pada Michael, apakah itu merupakan bagian dari strategi untuk meraih perolehan suara yang tinggi di Pemilu 2019 pada 17 April nanti.
"Kemarin cari ribut sama kubu Islam Politiklah ya, yang anti-perda syariah, terus anti-poligamilah, segala macam," ujar Rayestu. "Terus kemarin bahkan udah mulai berantem sama PDI-P, yang kayak, 'Partai nasional nih kurang nasionalis,' atau gimana gitu. Itu bagian dari strategi atau gimana sih?"
Michael Sianipar kemudian menerangkan bahwa 'cari ribut' ini bukanlah strategi yang sengaja dilakukan oleh PSI. Ia menjelaskan bahwa yang sebenarnya dilakukan PSI adalah menonjolkan identitas, yang membuatnya berbeda dari partai-partai lain.
"Yang pasti, ribut-ribut itu bukan strategi politik kita, jadi kita bukan sengaja cari ribut," jawab Michael Sianipar. "Yang kita lakukan dengan sengaja adalah kita mau membedakan diri. Karena banyak orang, apalagi, anak muda, kan suka berpikiran soal identitas."
"Nah PSI juga sama. Jadi saat PSI ditanya orang, 'Memang bedanya PSI dan partai lain apa?' Itu kita harus bisa jawab dengan jelas, dengan tegas," lanjut mantan staf pribadi eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ini.
Ia kemudian meluruskan bahwa PSI bukan sengaja cari ribut, melainkan memiliki dua prinsip utama yang memang berbenturan dengan beberapa peraturan yang disetujui afiliasi politik lain.
"Tentu kita bilang bahwa PSI berdiri karena ada dua prinsip utama kita. Pertama, kita anti-korupsi. Yang kedua, kita anti-intoleransi," ujar Michael Sianipar.
"Artinya apa? Anti-intoleransi berarti kita enggak mau ada perda-perda syariah. Jadi bukan karena kita mau ribut sama partai-partai yang mungkin lebih kanan, gitu ya," tambahnya. "Karena memang buat kita identitas PSI adalah, kita memperjuangkan nilai-nilai toleransi. Jadi buat kita enggak boleh ada perda syariah, yang mengatur berdasarkan agama seseorang."
Baca Juga: Uya Kuya Tak Sangka Dapat Kado Ultah Jam Tangan Mewah
Sementara terkait keributan dengan partai-partai nasionalis, Michael Sianipar menggarisbawahi, korupsi yang dilakukan oleh sejumlah kader partai lain membuktikan mereka tidak benar-benar menjunjung tinggi nasionalisme.
Di sisi lain, Michael Sianipar sangat yakin, meskipun belum ada yang memiliki kedudukan di pemerintahan, politisi PSI tidak akan terlibat kasus korupsi karena sistem berpartai mereka.
"Contohnya, seleksi caleg. PSI adalah satu-satunya partai yang melakukan seleksi caleg benar-benar secara terbuka, orang bisa daftar, bikin essay, diwawancara di depan pansel, dan pansel kita untuk DPR itu tokoh-tokoh seperti Prof Mahfud, dan tokoh-tokoh yang kita tidak ragukan lagilah kemampuannya dalam penilaian," jelas Michael Sianipar.
Pria 28 tahun ini menambahkan, seleksi caleg PSI di DKI Jakarta juga dilakukan dengan uji publik, kampanye mini, polling internal, dan sebagainya, untuk memastikan bahwa caleg PSI benar-benar yang terbaik.
Berita Terkait
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Akses Tertutup, Drone Jadi Andalan Salurkan Bantuan Korban Banjir di Aceh
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
PSI Terobos Banjir Sumut, Ribuan Nasi Bungkus dan Air Bersih Jadi Penyelamat Warga
-
PSI Riau Gerak Cepat Kirim Bantuan Korban Banjir Sumbar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf