Suara.com - Bowo Sidik Pangarso, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, mengakui uang Rp 8 miliar yang terdapat dalam 400 ribu amplop pada 84 kardus adalah hasil suap. Uang itu diakuinya untuk modal ‘serangan fajar’ sebagai caleg Pemilu 2019 dari Dapil Jawa Tengah II.
Hal itu disampaikan Bowo seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK, Jumat (5/4/2019) siang.
"Iya, iya untuk pileg (2019)," singkat Bowo di Lobi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) malam.
Sementara Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut, Bowo mengakui kepada penyidik duit hasil suap tersebut bakal digunakan untuk praktik politik uang. Itu agar Bowo kembali menjadi anggota DPR RI.
"Amplop-amplop yang berisi uang tersebut dari fakta hukum yang kami dapatkan, akan dibagikan untuk kepentingan pileg karena BSP (Bowo Sidik) mencalonkan diri di dapil Jateng II," ucap Febri.
KPK telah menetapkan Bowo Sidik Pangarso sebagai tersangka dugaan suap terkait dengan kerja sama pengangkutan pelayaran.
Bowo Sidik Pangarso diduga menerima suap dari manajer pemasaran PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), Asty Winasti. KPK juga telah menetapkan Asty sebagai tersangka.
Selain Bowo dan Asty, staf PT Inersia bernama Indung, satu orang kepercayaan juga ditetapkan sebagai tersangka. Ia diduga juga menerima suap.
Penyidik KPK menyita Rp 8 miliar milik Bowo Sidik Pangarso yang dimasukkan dalam 400 ribu amplop putih dalam bentuk pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu, dan kemudian disimpan pada 82 kardus.
Baca Juga: Pemain Persib Bandung Ini Bertekad Taklukkan Everest
Uang tersebut disimpan di kantor PT Inersia di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Uang tersebut dikumpulkan Bowo Sidik Pangarso bukan hanya diterima dari PT HTK, tapi dari sejumlah pihak.
Berita Terkait
-
Mabes Polri Dalami Laporan KPU Terkait Isu Server untuk Menangkan Jokowi
-
Anies: Pilkada Jakarta Sudah Damai, Insyaallah Pilpres Juga Damai
-
Mendekati Pemilu 2019, Pemkot Depok Kebut Perekaman E-KTP
-
Kemendagri Targetkan 80 Persen Tingkat Partisipasi Pemilu 2019
-
Jelang Pemilu 2019, Pemilih yang Memiliki E-KTP Sudah 98 Persen
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check