Suara.com - Jelang Pemilu 2019, Pemkot Depok Jawa Barat terus mengebut perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP) sebelum hari pencoblosan. Bahkan, perekaman tersebut digelar pada waktu libur di 63 kelurahan yang ada di Kota Depok.
"Hari libur tanggal 3, 6 dan 7 April 2019 tetap melakukan perekaman E-KTP di tiap-tiap kantor kelurahan. Di samping itu, perekaman harian pada hari kerja di kelurahan tetap berjalan sampai dengan tanggal 16 April 2019,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok Misbahul Munir, Jumat (5/4/2019).
Percepatan pelaksanaan perekaman tersebut, jelas Munir mengacu pada Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor: 471.13/2518 tentang Percepatan Perekaman KTP Elektronik.
Lebih lanjut, Munir mengemukakan pada Rabu (3/4/2019) sudah ada 403 orang yang merekam E-KTP di 63 kelurahan dengan syarat membawa Kartu Keluarga (KK). Jumlah ini, terus dikejar agar semua masyarakat mendapatan haknya dalam Pemilu nanti.
"Kami jemput bola ke sekolah dan kampus, melalui program Goes to Campus and School. Hal tersebut agar remaja yang berusia 17 tahun sebelum tanggal 17 April, bisa mempunyai KTP elektronik dan berhak ikut memilih,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Disdukcapil Kota Depok Hendri Mahawan mengatakan sebanyak 20.195 jiwa belum melakukan perekaman E-KTP-el dari total penduduk 1.312.216 jiwa.
"Yang masuk dalam wajib E-KTP dan telah melakukan perekaman sebanyak 1.292.021 jiwa atau sekitar 98,46 persen," ungkapnya.
Hendri melanjutkan pihaknya juga menyurati masyarakat yang belum melakukan perekaman E-KTP.
"Selain itu, pihak kelurahan juga sudah menyurati satu persatu masyarakat untuk segera merekam E-KTP. Mudah-mudahan target tercapai sebelum pemilu 2019 sudah 100 persen sesuai arahan dari Kemendagri," tuturnya.
Baca Juga: DPR : Penyebab Kelangkaan BBM Harus Ditindak Tegas
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Kemendagri Targetkan 80 Persen Tingkat Partisipasi Pemilu 2019
-
Jelang Pemilu 2019, Pemilih yang Memiliki E-KTP Sudah 98 Persen
-
Prabowo Minta Pendukung Jaga TPS dari Pemilih Tuyul, TKN: Nggak Perlu Cemas
-
Di Depan Sudirman Said, Warga Sebut Menteri Susi Ibunya Nelayan
-
Luhut Beri Amplop ke Kiai, Pengamat: Bawaslu Harus Selidiki
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta