Suara.com - Sejumlah unggahan warganet di Facebook yang hingga kekinian sudah ratusan kali disebar ulang, berisi tangkapan layar artikel yang mengklaim, pemerintahan Presiden Jokowi menawarkan Kota Bogor, Jawa Barat, untuk dibeli oleh China.
Dalam artikel KompasInfo tersebut, dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Klaim yang diperiksa:
Laman daring KompasInfo yang beralamat di k0mpasinf0.blogspot.com pada tanggal 27 Maret 2019 menerbitkan tulisan berjudul Pemerintah Jokowi Tawarkan Kota Bogor Kepada Cina, Luhut: Rakyat Diam, Jangan Ikut Campur!
Dalam tubuh artikelnya terdapat kalimat sebagai berikut:
Pemerintah Indonesia akan menawarkan 28 proyek senilai USD 91,1 miliar atau setara Rp 1.295,8 triliun kepada pemerintah Tiongkok saat Konferensi Tingkat Tinggi kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada April mendatang.
Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, menjadi satu dari 28 proyek yang akan "dijual" sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) Indonesia - China.
Tangkapan layar artikel tersebut salah satunya dibagikan di Facebook oleh akun Hilman Syah.
"Memang ini negara siapa punya. Mikir hoi opung" tulis akun Hilman Syah sebagai penjelas dari artikel KompasInfo yang ia bagikan.
Baca Juga: Kampanye di Istora Senayan, Ma'ruf Amin: Saya Ini Ustaznya Majelis Taklim
Fakta:
Laman daring yang menerbitkan artikel tersebut bukanlah situs Kompas.com milik Kompas Gramedia grup yang terbit sejak 1965.
Namun, si pembuat laman daring itu membuat logo KompasInfo menyerupai logo yang digunakan Kompas.com.
Sementara paragraf pertama dalam artikel KompasInfo tersebut, serupa dengan berita surat kabar lokal Radar Bogor edisi 27 Maret 2019.
Teks berita Radar Bogor itu disalin ke artikel blog KompasInfo tapi dengan tajuk berbeda. Pada Radar Bogor, yang dimaksud ditawarkan ke China adalah kawasan Jonggol, Bogor.
Berikut cuplikan teks berita Radar Bogor tersebut:
Berita Terkait
-
Luhut: Ucapan Prabowo Soal Anggaran Bocor Rp 2.000 Triliun Tak Masuk Akal
-
Luhut: Program 1 Juta Nelayan Berdaulat Buat Indonesia Poros Maritim Dunia
-
Santai Kasus Amplop Diperkarakan, Luhut: Tidak Ada Niat Sogok-sogokan
-
Sangat Tidak "Mantul", Kembar Identik Pakai Satu SIM untuk Berdua
-
Tak Mau Rugi, Turis Ini Tenggak Susu 2,5 Liter yang Disita Petugas Bandara
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga