Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen atau dikenal Gus Nadir menyoroti keanehan dua lembaga survei asal Amerika yang disebut memenangkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Gus Nadir menyebut kedua lembaga survei itu adalah lembaga survei abal-abal.
Hal ini disampaikan oleh Gus Nadir melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya @na_dirs. Dari hasil penelusuran Gus Nadir, kedua lembaga itu tidak memiliki website resmi.
"Ini pentingnya #SaringSebelumSharing. 02 diklaim menang oleh 2 lembaga survei Amerika. Repotnya nama 2 lembaga itu gak ada website resminya," kata Gus Nadir seperti dikutip Suara.com, Selasa (9/4/2019).
Dalam unggahannya, Gus Nadir juga menyertakan dua foto dari pendukung Prabowo-Sandi yang mengklaim kemenangan dari dua lembaga survei itu. Kedua akun itu yakni akun milik mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen Johannes Suryo Prabowo @marierteman dan pendukung Prabowo-Sandi @cakkhum.
Kedua akun itu membagikan hasil survei dari dua lembaga survei asal Amerika yang menyebut Prabowo menang telak atas Jokowi. Kedua lembaga survei yang dimaksud adalah Sustain Polling & Research dan Precision Public Policy Polling (PPPP).
Dalam salah satu pemberitaan disebutkan direktur PPPP bernama Jokovic Martinez. Gus Nadir menyebut bahwa nama itu merupakan dua nama yang diambil dari nama atlet tenis yakni Novak Djokovic asal Serbia dan Pedro Martinez asal Spanyol.
"Bahkan diklaim nama direkturnya Jokovic Martinez (2 nama pemain tenis)," ungkap Gus Nadir.
Gus Nadir pun menyindir bila usai pemilihan pada 17 April 2019 mendatang akan ada capres yang sujud syukur lagi namun ternyata bukanlah ia yang terpilih menjadi presiden.
"Kalau gini caranya akan ada sujud syukur ngawur lagi tahun 2019," sindir Gus Nadir.
Baca Juga: Malas Putar Balik, Driver Ojol Tinggal Motor di Pinggir Jalur Busway
Berita Terkait
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Rocky Gerung Kritik Lembaga Survei: Yang Harus Dievaluasi Bukan Presiden, Tapi Metodologinya!
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Duga Hina Ponpes Lirboyo Demi Rating, Gus Nadir Semprot Bos Trans7 Andi Chairil: Jahat Sekali Anda!
-
Dicap Hina Kiai dan Santri, Seruan Gus Nadir: Pecat Produser hingga Boikot Iklan di Trans7
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar