Suara.com - Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengomentari literasi calon presiden nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi). Ia menyampaikan itu setelah ditanya Najwa Shihab alasannya memilih ke kubu paslon 02 Prabowo - Sandi.
"Anda mantan menteri Jokowi, tapi kini secara terbuka mendukung Prabowo. Kenapa?" tanya Najwa di program yang ia bawakan, Mata Najwa, Rabu (10/4/2019) kemarin.
"Sebetulnya ini sangat enggak enak banget, mesti ngomongin mantan bos sama calon bos," jawab Rizal Ramli, yang kemudian memuji niat baik Jokowi dalam memimpin bangsa, meskipun dirasanya tak cukup.
Ia pun membandingkan literasi Jokowi dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Niat baik aja enggak cukup. Niatnya sih baik sekali dan model kepemimpinannya itu hands on, pengin tahu semua, pengin ngikutin semua. Kalau Prabowo, orangnya lebih tegas, banyak baca dibandingin dengan Pak Jokowi, dan membaca itu penting karena ini bangsa terlalu luas dan kompleks," katanya.
Lalu Najwa mengulangi lagi pertanyaan terkait keputusan Rizal Ramli condong pada kubu 02, dan Rizal Ramli kembali menyinggung literasi Jokowi.
"Karena saya ingin Indonesia berubah lebih baik. Selama Pak Jokowi, kan cuma bisa 5%, dan itu enggak cukup, harus bisa 8% lah mulai tahun 2010 sampai tahun 2024," ujar Rizal Ramli. "Nah, beliau, mohon maaf, artikulasi, karena memang enggak banyak baca, pengetahuannya sangat terbatas, tergantung siapa di sekelilingnya. Kalau di sekelilingnya baik-baik, ya beliau jadi orang baik, kalo endak, ya masalah."
Menanggapi pernyataan Rizal Ramli, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Moeldoko melontarkan penilaian yang berbeda terhadap 'bosnya'. Ia melihat Jokowi sebagai pemimpin yang jujur, tidak memikirkan kepentingan pribadi, berprinsip kuat meskipun dikira lemah, dan bertakwa.
Moeldoko kemudian memberikan respons terkait literasi, yang sebelumnya dibicarakan Rizal Ramli.
Baca Juga: Penganiaya Audrey Selfie di Kantor Polisi, Psikolog: Mereka Ingin Perhatian
"(Prabowo, -red) tegas, iya tegas. Berikutnya, banyak membaca. Mengurus negara, banyak membaca, enggak selesai-selesai urusannya," katanya. "Mengurus negara adalah learning by doing, learning by working, karena permasalahan tidak semudah yang terpapar dalam buku, persoalannya begitu rumit."
Najwa lalu bertanya, "Dengan kompleksitas itu, apakah menurut Anda seorang Prabowo akan bisa menanganinya?"
Moeldoko berpendapat, Prabowo akan mengalami kesulitan dalam mengatasi kerumitan mengelola negara. Menurutnya, kemampuan itu perlu pengalaman dan tak bisa disamakan dengan memerintah tentara.
"Saya selaku panglima TNI, mengelola tentara gampang, 'No. No way,' no way, selesai, selesai. 'Hei, kanan,' kanan. Mengelola orang, sipil, 'Kiri,' kanan beloknya. He enggak gampang, itu," tegas Moeldoko.
Tag
Berita Terkait
-
Biodata dan Pendidikan Najeela Shihab: Kakak Najwa Shihab, Pendiri Sekolah Cikal
-
Jabatan Mentereng Najeela Shihab, Kakak Najwa Shihab yang Terseret Kasus Korupsi Nadiem Makarim
-
Najwa Shihab Rayakan Anniversary ke-28 Tanpa Suami, Kenang Momen Terakhir di Konser Coldplay
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting