Suara.com - Lembaga Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait elektabilitas kedua pasangan calon di Pilpres 2019. Hasilnya, Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin unggul dari Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Peneliti LSI Denny JA mengatakan hasil survei yang melibatkan 2.000 responden itu menunjukkan sebanyak 83,6 persen hingga 93,5 persen pemilih non muslim memilih Jokowi - Maruf Amin. Sedangkan yang memilih Prabowo - Sandiaga sebesar 6,5 persen sampai 16,4 persen.
"Sejak awal pendaftaran capres-cawapres, Jokowi-Maruf selalu unggul dari Prabowo - Sandiaga di pemilih minoritas," kata Ardian di Kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (12/4/2019).
Dari survei yang dilakukan per bulan mulai dari Agustus 2018 itu, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin selalu berada di atas Prabowo - Sandiaga. Namun, selisih di antara keduanya sempat menyempit saat survei usai pendaftaran capres - cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ardian menjelaskan bahwa kecilnya selisih elektabilitas keduanya itu dikarenakan sosok Maruf Amin yang menjadi efek kejut.
"Efek kejut Ma'ruf Amin yang menjadi cawapres Jokowi di pemilih minoritas membuat sebagian pemilih minoritas mengalihkan dukungan ke Prabowo-Sandiaga," ujarnya.
Namun, selisih itu langsung kembali melebar ketika Ijtima Ulama II yang mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo - Sandiaga dan memperlihatkan kuatnya kampanye berbasis identitas. Karena hal itu, para pemilih non muslim memilih Jokowi - Maruf Amin.
Survei tersebut dilakukan pada 4 sampai 9 April 2019. Survei menggunakan metode sampel acak bertingkat yang melihatkan 2000 responden. LSI Denny JA mengklaim ambang batas kesalahan survei itu 2,2 persen.
Berita Terkait
-
Survei LSI Denny JA: Jokowi - Ma'ruf Amin Berpotensi Menang Telak
-
H - 5 Pilpres, LSI: Jokowi Masih Unggul 2 Digit atas Prabowo
-
Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Timses Jokowi Akan Cari Pelakunya
-
Kata Fengshui, Jokowi Lebih Beruntung di Hari Pencoblosan 17 April
-
Bacaan Fengshui: Chemistry Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga Punya Ciong
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO