Suara.com - Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Asrul Sani meminta relawan dan partai politik pengusung Jokowi untuk menjaga ketenangan di masa tenang Pemilu.
Asrul meminta partai politik dan relawan Jokowi tidak mengunggah konten-konten di media sosial yang bersifat provokatif terhadap kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Baik dari partai politik maupun dari relawan untuk bisa tiga hari tenang ini benar-benar menjaga ketenangan ya, tidak melakukan postingan-postingan di media sosial yang memprovokasi pihak yang sebelah, pasangan 02," tutur Asrul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2029).
Bersamaan dengan itu, Asrul juga mengimbau kubu Paslon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno untuk tidak juga melakukan tindakan provokatif di media sosial kepada kubunya.
Namun, Politisi PPP itu mengatakan jika kubu lawan politiknya itu tetap melakukan tindakan provokatif, dia meminta relawan dan partai politik pengusung Jokowi untuk tidak terpancing.
Sebab, kata Asrul, jelang hari pemungutan suara 17 April yang terpenting menurutnya saat ini ialah mempersiapkan diri untuk mengawal pesta demokrasi tersebut.
"Kalau ada provokasi terutama di medsos maka teman-teman elemen pendukung 01 tidak usah terpancing dan emosional, yang penting tetap bekerja menyiapkan diri untuk menyaksikan proses pemungutan suara 17 April," ucapnya.
"Meskipun tidak menjadi saksi resmi tapi kan nanti proses penghitungan suara itu juga terbuka maka disaksikan bersama-sama, dicatat, dan kemudian dilaporkan. Insy Allah itu akan bermanfaat," imbuhnya.
Untuk diketahui, kekinian telah memasuki masa tangan Pemilu. Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 23 Tahun 2018 masa tenang Pemilu berlangsung selama tiga hari menjelang hari pemungutan suara yakni tanggal 14 hingga 16 April. Selama masa tenang, peserta Pemilu dilarang melaksanakan kampanye.
Baca Juga: Hari Pertama Masa Tenang Pemilu, Ganjar Copot APK Baliho Jokowi-Ma'ruf
Berita Terkait
-
Ganjar Bakal Gelar Sayembara Daur Ulang Limbah Alat Peraga Kampanye
-
Hari Pertama Masa Tenang Pemilu, Ganjar Copot APK Baliho Jokowi-Ma'ruf
-
Masuk Masa Tenang, Anies Klaim Jakarta Sudah Bersih dari Atribut Kampanye
-
Bawaslu Sumsel dan Dumai Desak Peserta Pemilu Bersih APK
-
Masa Tenang, Prabowo Hadiri Acara Internal, Sandiaga Langsung Umroh
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui