Suara.com - Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, menegaskan bahwa dirinya akan menjadi pemimpin yang memperjuangkan kebhinekaan dan membantah tudingan dari sebagian pihak bahwa ia menampung kelompok-kelompok Islam politik yang akan memperjuangkan negara Islam.
Kepada Kate Lamb dari The Guardian, Prabowo mengatakan bahwa ia akan mempertahankan nilai-nilai dasar keberagaman beragama di Indonesia hingga titik darah penghabisan.
Untuk menunjukkan komitmennya itu, Prabowo bahkan membandingkan pilihan calon wakil presidennya dengan pilihan Joko Widodo, lawan dalam pertarungan pemilihan presiden 2019 pada 17 April besok.
"Siapa yang berani untuk tak mematuhi permintaan para ulama?" tanya Prabowo dalam artikel bertajuk "Don't teach me democracy!": an uneasy audience with Indonesia's Prabowo yang terbit 13 April kemarin itu.
Jokowi, sapaan akrab Joko, berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sementara Prabowo memilih Sandiaga Uno, seorang pengusaha yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Mengapa Anda tidak menulis bahwa saya memiliki keberanian untuk melawan mereka. Tak seorang pun menulis soal itu," keluh Prabowo seperti ditulis Lamb.
Di akun Twitter-nya, Lamb sendiri bercerita bahwa Prabowo cukup marah saat ia bertanya soal isu politik identitas dalam Pilpres 2019.
Suara.com, hingga berita ini ditayangkan, masih berusaha untuk meminta konfirmasi kepada Prabowo dan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) terkait komentar Prabowo tersebut.
Jika menoleh lagi ke belakang, penentuan calon wakil presiden Prabowo memang dramatis. Sekelompok ulama pada Juli 2018 menggelar apa yang disebut sebagai Ijtima Ulama untuk menentukan kandidat yang akan mereka dukung dalam pemilihan presiden April 2019.
Dalam pertemuan itu muncul nama Prabowo, politikus PKS Salim Segaf, dan pengkotbah Ustaz Abdul Somad. Dua nama yang disebut di belakang kabarnya bakal dipasang sebagai calon wakil presiden Prabowo.
Tetapi pada Agustus 2018, sebulan setelah Ijtima Ulama, Prabowo mengumumkan telah menetapkan Sandiaga sebagai cawapres. Ia tak menyebut nama Salim maupun Abdul Somad.
Lalu pada September 2018, para ulama yang berkumpul di bulan Juli kembali bertemu dan menggelar Ijtima Ulama 2. Dalam pertemuan itu mereka memutuskan mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga dalam Pilpres 2019.
Prabowo sendiri dalam beberapa kesempatan mengatakan sengaja tak memilih ulama sebagai calon wakil presiden karena Jokowi telah menunjuk Ma'ruf Amin. Prabowo mengaku ia tak ingin memecah belah umat Islam.
Berita Terkait
-
Djamari Chaniago Siap Beri Masukan Reformasi Polri Bersama Ahmad Dofiri
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Kritik Pedas Rocky Gerung Respons Reshuffle Prabowo: Cuma 'Dikocok Ulang', Hasilnya Sama Saja
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!