Suara.com - Seorang pemilih di TPS 04, Desa Sepungguk, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau berinisial M, diamankan polisi usai kedapatan mencoblos 20 surat suara Capres dan Cawapres nomor urut 02 pada Rabu (17/4/2019).
Tercoblosnya 20 surat suara untuk Paslon 02 diduga akibat kelalaian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak membagikan surat suara secara benar kepada pemuda berusia 20 tahun itu.
"Dia (M) datang ke sana (TPS) dengan membawa formulir C6. Kemudian mendaftar dan mengambil surat suara kepada petugas KPPS. Sayangnya, petugas di meja surat suara sedang berada di meja lainnya. Akhirnya M mengambil sendiri dengan 20 surat suara," kata Ketua Bawaslu Kampar, Syawir Abdullah sebagaimana dilansir Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Kamis (18/4/2019).
Syawir menjelaskan, M sempat bertanya, mana surat suaranya. Kemudian petugas menjawab ambil saja di meja.
Mendengar instruksi itu, Syawir mengatakan, pemuda itu mengambil sejumlah surat suara untuk capres dan cawapres. Belakangan diketahui, surat suara yang diambil dan dicoblos pemuda itu berjumlah 20 surat suara. Seluruh surat suara berjumlah 20 itu, dicoblos untuk pasangan nomor urut 02.
Namun, ketika hendak memasukkan surat suara ke kotak, M dihentikan petugas KPPS yang berjaga.
"Seluruh surat suara akhirnya disita dan petugas melaporkan ke panitia pengawas," kata Syawir.
Dalam insiden tersebut, Bawaslu ikut menyelidiki dugaan kelalaian para petugas KPPS. Setidaknya empat petugas KPPS hingga Kamis siang ini turut diperiksa.
Menurutnya, petugas KPPS tidak dapat lepas dari tanggung jawab atas insiden tersebut.
Baca Juga: Bawaslu Depok Temukan 30 Dugaaan Pelanggaran Pemilu
"Pasti ada (kelalaian). Tidak ada profesionalitas petugas pelaksana KPPS. Dia tinggalkan mejanya. Kita tidak bisa menganggap semua masyarakat sudah paham, karena ini untuk pertama kalinya memilih dengan lima surat suara," jelasnya.
Ketua Bawaslu menjelaskan, pemungutan suara di TPS tersebut sempat terhenti sejenak karena insiden itu. Namun, secara keseluruhan pemilihan berjalan lancar. Hingga kini proses pemeriksaan baik kepada pemilih dan petugas masih terus berlangsung.
Sementara itu, Kapolres Kampar, AKBP Andri Ananta, membenarkan atas kejadian tersebut.
"Benar. Masih di Bawaslu didampingi anggota Satreskrim yang tergabung dalam Gakkumdu," kata Andri.
Jika terbukti ditemukan adanya tindak pidana, maka M yang masih berstatus terperiksa itu akan dilanjutkan ke proses hukum oleh Gakkumdu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak