Suara.com - Sebanyak lima orang dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Provinsi Riau meninggal dunia karena dipicu kelelahan saat bertugas dalam penyelenggaraan Pemilu serentak 2019. Total 18 orang yang mengalami sakit, ada juga yang sampai stroke.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Ria, Senin (22/4/2019), penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia tersebar di sejumlah daerah.
Sebanyak dua orang adalah ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bengkalis. Mereka bernama Yansen Andrys David, Ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 Kelurahan Bengkalis Kota, dan Suratinizar Ketua KPPS di TPS 02 Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan.
Kemudian, korban meninggal lainnya bernama Ema anggota KPPS di TPS 1 Desa Bedeng Sikuran Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, serta Faisal Ketua KPPS TPS 01 Desa Kumantan, Bangkinang, Kabupaten Kampar. Dan terakhir adalah Umar Banu, Ketua KPPS di TPS 16, Simpang Kanan Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Rokan Hilir.
"Ada yang karena kecelakaan berkendaraan saat tugas, juga kena serangan jantung," kata Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia KPU Provinsi Riau, Nugroho Noto Susanto, menjelaskan penyebab kematian petugas Pemilu tersebut.
Ia menjelaskan total ada 18 penyelenggara yang mengalami kemalangan, dengan rincian lima orang meninggal dunia dan 13 lainnya sakit karena kelelahan.
Berikut ini daftar nama dan penyebab kemalangan yang dialami penyelenggara Pemilu serentak 2019, sesuai data KPU Riau:
1. Suratinizar, Ketua KPPS 02 Desa Bantan Tua, Bantan, Bengkalis, meninggal kecelakaan pasca tugas.
2. Yansen Andrys David, Ketua KPPS TPS 5 Kelurahan Bengkalis Kota, Kabupaten Bengkalis meninggal dunia akibat serangan jantung.
Baca Juga: LUAR BIASA! Emak-emak KPPS Jaga Surat Suara Sehari Setelah Melahirkan
3. Umar Banu, Ketua KPPS 16, Simpang Kanan, Kecamatan Simpang Kanan Rokan Hilir, meninggal dunia.
4. Ema anggota KPPS 1 Desa Bedeng Sikuran Kecamatan Inuman, Kuantan Singingi, meninggal akibat kecelakaan, pulang dari menjalankan tugas.
5. Faisal, Ketua KPPS TPS 01 Desa Kumantan, Bangkinang, Kampar, meninggal dunia, sepulang pleno rekapitulasi kecamatan.
6. Adrizon, Ketua KPPS 51 Kel. Sialang Munggu, Tampan, Kota Pekanbarualami stroke saat penghitungan suara.
7. Ismi Susilawati, Ketua PPK Senapelan, Kota Pekanbaru, pingsan saat pleno tingkat kecamatan.
8. Sugiharto, pingsan saat pleno Desa Gading Sari Tapung, Kampar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan