Suara.com - Calon presiden nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan pada seluruh masyarakat terkait pemilu. Pesan itu juga ada hubungannya dengan istilah cebong dan kampret, yang selama ini sudah sering berseliweran di media sosial.
Jokowi menyampaikannya saat berbincang dengan wartawan senior iNews Ariyo Ardi dalam tayangan iNews Sore pada Senin (22/4/2019) kemarin.
Presiden ke-7 RI ini sempat memberi tanggapan untuk perkembangan Pemilu 2019, yang menurut Ariyo Ardi kemungkinan berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK), seperti pada 2014 silam.
"Ya itu kan mekanisme yang memang sudah diatur oleh Undang-Undang, ya enggak apa-apa. Mekanismenya ada. Kalau merasa ada yang curang, lapor ke Bawaslu. Kalau masih kurang, tarik ke MK," jelas Jokowi. "Saya kira itumekanisme yang konstitusional, ya itu. Dijalani saja."
Setelah itu, Ariyo Ardi menyinggung istilah cebong dan kampret. Ia meminta tanggapan dari sang capres petahana terkait julukan untuk masing-masing kubu pendukung Jokowi dan Prabowo itu.
"Bermula sejak pilkada dan sampai saat ini, sampai Pemilu 2019, ada sebutan yang kurang bagus, Pak, di masyarakat. Ada kelompok cebong, ada kelompok kampret," ujar Ariyo Ardi.
Sebelum Ariyo Ardi selesai berbicara, Jokowi sudah memberikan reaksi tertawa mendengar istilah itu. Dirinya kemudian memberikan komentar sekaligus pesan bagi seluruh masyarakat.
Ia mengimbau agar dihentikan saja penggunaan julukan semacam itu demi perdamaian.
"Sudahlah. Kehendak rakyat sudah ditentukan di 17 April kemarin, di hari pencoblosan sudah. Nah setelah itu, sudahlah enggak usah ada lagi istilah cebong, kampret. Stop," tegas Jokowi.
Baca Juga: Real Count KPU Selasa Pagi: Jokowi 54,84% - Prabowo 45,16%
"Sudah, enggak ada lagi. Kita kembali lagi berangkulan sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air," tambahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Hindari Kecurangan, KPU Kota Surabaya Hitung Ulang Suara di 8.146 TPS
-
Warganet Kumpulkan Donasi untuk Korban Pemilu 2019 Lewat Situs Kitabisa.com
-
Jangan Khawatir, Caleg Stres Kalah Pemilu Bisa Berobat Pakai BPJS
-
Korban Pemilu 2019 Berjatuhan, Pengawas TPS Tewas Kelelahan di Kaltara
-
Pemilu 2019 Banyak Makan Korban Jiwa, KPU Tunggu Evaluasi DPR
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta