Tak hanya dilecehkan oleh pelaku, korban juga merasa martabatnya direndahkan oleh petugas PT KAI yang bertugas di kereta.
Sebab, ketika ia mengadukan peristiwa itu, petugas keamanan kereta justru menyebutnya seperti 'anak karaokean'. Tak hanya itu, petugas keamanan KAI juga menyebut korban sebagai 'bukan anak baik-baik'.
"Ah biasalah Mbak, namanya juga cowok. Mending kita omongin baik-baik. Dia pelanggan, saya harus jaga privasinya. Lagi pula, mbaknya lagian terlihat seperti anak karokean. Bukan anak baik-baik, jelas aja dia berani," kata korban menirukan ucapakan petugas keamanan KAI.
Atas dasar pengalamannya itulah, korban menegaskan setiap kaum perempuan maupun laki-laki harus mengetahui prinsip-prinsip kesetaraan gender.
Untuk diketahui, laki-laki kerap melanggengkan pola pikir yang merendahkan perempuan atau yang disebut sebagai maskulinitme sebagai turunan dari budaya patriarki.
Maskulinisme adalah bagian dari budaya patriarki yang menempatkan perempuan sebagai 'gender kedua' alias warga negara rendahan.
Ferrell Christensen, filsuf yang menjadi profesor di University of Alberta Kanada, menjelaskan maskulinisme dipakai sebagai terminologi untuk merujuk situasi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang didominasi karakter maskulin nan macho seorang pria.
Dengan demikian, banyak lelaki yang tak mau dianggap salah kalau berhadapan dengan perempuan, termasuk dalam kasus pelecehan seksual.
"This is why we need feminism (Inilah alasan kita membutuhkan feminisme, -red)," kata korban mengakhiri tulisannya di media sosial.
Baca Juga: Ada Penusukan dan Pelecehan Seksual, TransJakarta Timbang Tambah CCTV
Catatan Redaksi: Foto dalam artikel ini sudah diganti dengan ilustrasi pada hari Kamis (25/4/2019) pukul 13.00 WIB. Teks dalam artikel ini juga kembali disunting. Semua itu merupakan respons atas kritik dari publik dan korban.
Redaksi Suara.com juga sudah menghubungi korban untuk meminta maaf karena sebelumnya menggunakan foto dirinya, sehingga secara etiket tak melindungi korban pelecehan seksual.
Dengan ini, kami meminta maaf kepada korban dan publik atas kesalahan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Elektrifikasi Kereta Bandung, Waktu Tempuh Jadi Lebih Singkat
-
Terseret Kasus Pelecehan Seksual, David Del Rio Didepak dari Serial Matlock
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
Fakta Kelam Kasus Inses di Gowa, Ayah Setubuhi Anak Sejak SD di Samping Istri yang Tertidur
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN