Suara.com - Lelaki berinisial NA (45), tewas ditembak pihak kepolisian. NA merupakan terduga pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Aceh.
"Terduga pemimpin KKB berinisial NA mengalami luka tembak di dada, yang bersangkutan tewas saat dilarikan ke rumah sakit," ucap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2019).
Ery menerangkan, seorang anggota KKB Aceh lainnya berinisial M juga ditangkap polisi. Hanya saja, anggota berinisial S atau A yang diduga juga terlibat kelompok itu berhasil kabur.
Penangkapan tersebur dilakukan di Dusun Seuneubok Teungoh, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, pada Rabu (24/4/2019) sekira pukul 20.00 WIB. Pihak kepolisian memberi tindakan tegas berupa penembakan lantaran terduga pimpinan KKB tersebut berusaha melawan dengan cara memberi tembakan ke arah polisi, sehingga terjadi baku tembak.
"Terjadi kontak senjata selama 45 menit antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan petugas kepolisian," jelasnya.
Ia menerangkan, penangkapan bermula saat masyarakat sekitar melaporkan keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di sebuah rumah seorang warga.
Tim gabungan Polda Aceh segera melakukan penindakan dengan langsung mendatangi lokasi.
"Setelah mendapat informasi tersebut, tim gabungan Polda Aceh dan Polres Aceh Timur melakukan upaya penangkapan terhadap pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," ungkap Ery.
Untuk diketahui, NA merupakan DPO Polres Lhokseumawe. Dirinya sempat melarikan diri dari Lapas Lhoksumawe.
Baca Juga: Tarik Cadar Mahasiswi, 2 Mahasiswa Banda Aceh Terkena DO
"Yang bersangkutan juga bersatus buronan karena melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Lhoksumawe," kata dia
Dalam penangkapan tersebut, Ery menyebut pihaknya turut menyita sejumlah barang bukti. Beberapa diantaranya yakni, 3 pucuk senjata api laras panjang (2 pucuk jenis AK 56 dan 1 pucuk AK 47), 3 Magazine AK , amunisi AK lebih kurang 400 butir, 5 selongsong AK, 3 borgol, 2 posnel, 3 Tas pinggang, Tasbih, dan 2 lembar surat aturan Tentra Mujahidin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO