Suara.com - Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengaku sudah kerahkan 15 unit truk untuk mengangkut sampah yang menumpuk di pintu air Manggarai. Sampah disebut sudah menumpuk sejak dua hari lalu, Rabu (24/4/2019).
Pantauan suara.com di pintu air manggarai, sampah terlihat menumpuk. Dua alat berat seperti ekskavator dan beberapa unit petugas UPK badan air ikut membersihkan sampah yanh menumpuk itu.
Kebanyakan sampah berjenis kayu seperti bambu dan plastik. Bahkan terlihat juga kasur dan peralatan rumah tangga lainnya terbawa arus air di pintu air Manggarai. Meskipun sampah menumpuk, air masih bisa mengalir deras.
Sampah yang diangkut ekskavator ditumpuk meninggi sampai 2-3 meter. Truk kebersihan terus diisi sampah yang menumpuk itu untuk dipindahkan ke tempat pembuangan.
Menurut Ketua UPK Badan Air DLH Provinsi DKI Jakarta, Yayat Supriantna, sejak dua hari lalu sampai kemarin malam, sampah yang diangkut mencapai 123 rit atau setara kapasitas satu dump truk. Untuk hari ini, Jumat (26/4/2019), sampai pukul 10.30 WIB pihaknya mengaku sudah mengangkut 20 rit sampah.
"Kemarin 123 rit atau truk, ini sampai sekarang sudah 19 truk. Ini sampah baru sampai jam 6 pagi tadi," ujar Yayat di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Yayat mengaku untuk hari Jumat volume sampah yang datang justru bertambah. Menurut Yayat sampah-sampah itu merupakan kiriman dari wilayah Bogor dan Depok.
Meskipun volume sampah meningkat, justru volume air disebut Yayat sudah menurun. Sampai Kamis malam, ia menyebut status di pintu air Manggarai sudah mencapai siaga satu. Namun pada Jumat pagi, status sudah menurun menjadi siaga empat.
Menurut Yayat status ketinggian air saat ini masih naik-turun jadi belum bisa dipastikan. Namun Yayat mengaku tidak mempedulikan status dan hanya fokus mengangkut sampah hingga bersih.
Baca Juga: Anies Sebut Banjir Jakarta Bukan karena Sampah Warga Ibu Kota
"Kalau tadi kami monitor air dari Katulampa sudah mulai menurun, jadi sifatnya ini fluktuatif. Tapi kondisi air ini seperti ini, sampahnya banyak, kita gak melihat statusnya yg penting petugas all out," kata Yayat.
Berita Terkait
- 
            
              Anies Sebut Banjir Jakarta Bukan karena Sampah Warga Ibu Kota
 - 
            
              Jakarta Dilanda Banjir, Ular Sanca 4 Meter Ditemukan di Atas Pohon
 - 
            
              Bendungan Katulampa Siaga I, 17 Titik di Jakarta Terendam Banjir
 - 
            
              Bendung Katulampa Siaga 1, Air Diperkirakan Sampai Jakarta Jumat Pagi
 - 
            
              Hujan Kemarin, Kampung Melayu Masih Kebanjiran
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?