Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, acara Ijtimak Ulama III yang bakal digelar sekelompok orang dari GNPF—ulama pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berpotensi memicu gerakan massa usai Pilpres 2019.
Ijtimak Ulama III rencananya digelar sebagai respons atas penilaian GNPF bahwa Pilpes 2019 diwarnai kecurangan.
Moeldoko menilai justru sebaliknya, isu mengenai adanya kecurangan diembuskan secara tersetruktur, tersistematis, dan masif seusai hari pencoblosan pilpres, untuk ”membakar” massa.
"Iya bisa ke arah situ (adanya gerakan massa). Karena apa? Soal ekcurangan itu selalu diembuskan. Ini menurut saya sebuah upaya yang harus dihentikan," ujar Moeldoko di Kantor KSP, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Moeldoko yang juga menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin tersebut meminta semua pihak tak membuat banyak tudingan, sementara proses pilpres masih belum tuntas.
"Eggak boleh menjustifikasi sebuah persoalan yang belum tuntas. Selesaikan saja melalui cara-cara konstitusional, bukan dengan ijtimak itu, apa urusannya itu. Urusan politik kok dicampur adukkan tidak karu-karuan, sehingga membingungkan masyarakat," sambungnya.
Berita Terkait
-
Situasi Usai Pencoblosan, Moeldoko: Dunia Kayak Mau Perang, Nyatanya Happy
-
Moeldoko Perlihatkan War Room Jokowi - Ma'ruf untuk Rekapitulasi Suara
-
Beda dengan Jokowi, Ini Alasan TKN Deklarasikan Kemenangan Paslon 01
-
Prabowo Syukuran, TKN Jokowi - Ma'ruf Akhirnya Ikut Klaim Menang Pilpres
-
Prabowo Klaim Menang 62 Persen, TKN Yakin KPU Profesional
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?