Suara.com - Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD terkait wilayah Islam garis keras menuai kontroversi di kalangan politisi.
Juru Bicara Partai Demokrat, Imelda Sari minta Mahfud MD kembali belajar sejarah Islam di berbagai daerah di Indonesia.
Imelda mengaku kecewa dengan Mahfud karena pernyataannya membuat polarisasi di tengah masyarakat pasca Pilpres. Mahfud disebut Imelda membuat pandangan islam yang benar hanya dari satu kelompok.
"Saya kecewa selevel Anda Pak @mohmahfudmd bicara urusan Pilpres dengan bikin polarisasi seolah olah Islam yang benar hanya milik satu kelompok. Maaf Pak, Anda buka lagi buku sejarah baca, sejarah Islam di Indonesia dari masa ke masa," tulis Imelda di akun twitter pribadinya @isari68, Senin (29/4/2019).
Pada cuitan selanjutnya, Imelda menyarankan Mahfud yang notabene paham soal hukum di Indonesia agar menjaga demokrasi. Ia juga meminta Mahfud agar memerhatikan penyelenggaraan Pemilu, khususnya kecurangan yang terjadi selama pelaksanaannya.
"Jauh lebih baik sebagai Senior Pak @mohmahfudmd dan sangat paham hukum Anda berikan masukan menjaga demokrasi dalam urusan penyelenggaraan Pemilu," tulis Imelda.
Sebelumnya Mahfud MD menyebutkan ada empat provinsi yang dianggap sebagai daerah garis keras. Namun daerah yang dianggap garis keras oleh Mahfud MD, pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang pada Pilpres 2019.
Provinsi-provinsi itu adalah Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan Sumatera Selatan. Mahfud MD menyatakan hal itu dalam sebuah rekaman wawancara dengan sebuah stasiun TV.
"Kalau dilihat kemenangannya di provinsi yang agak panas pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi kemenangan pak Prabowo dulunya dianggap sebagai provinsi garis keras yah dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Sumbar, Aceh dan sebagainya, Sulsel juga. Sehingga rekonsiliasi ini penting untuk menyadarkan kita bahwa bangsa ini bersatu. Karena bangsa ini bersatu karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini akan maju kalau bersatu," kata Mahfud MD dalam video itu.
Baca Juga: Mahfud MD Dianggap Buat Gaduh, Jubir Demokrat: Katanya Mengerti Pancasila
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
TOK! Hakim Djuyamto Cs Dibui 11 Tahun Gegara Jual Vonis Kasus CPO
-
Percepat Penanganan, Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana
-
Puan Maharani Soal Bantuan Bencana Dilempar dari Heli: Jaga Martabat Korban
-
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa Gelontorkan Rp90 Miliar, 26 Ribu Siswa Kini Sekolah Gratis!
-
Mensos Ingatkan Instansi Pemerintah dan Swasta Harus Beri Kesempatan Kerja untuk Disabilitas
-
Pentingnya Pembangunan Berbasis Aglomerasi untuk Gerakkan Ekonomi Kawasan
-
Banjir Sumatra Penuh Kayu Gelondongan, DPR Panggil Menhut Besok, Buka Peluang Bentuk Pansus
-
Dua Karyawan PT WKM Dituntut 3,5 Tahun Bui Buntut Sengketa Lahan Tambang di Maluku Utara
-
Pastikan Tak Ada Lagi Warga Ditahan Terkait Penjarahan di Sumut, Kapolri: Mereka Hanya Butuh Makanan
-
Pemda Tak Kuat Atasi Banjir Sumatra, DPR Dorong Pusat Ambil Alih Lewat Status Bencana Nasional