Suara.com - Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno merespon wacana pemindahan ibu kota yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Ketua Bappenas Bambang Brodjonegoro. Sandiaga menilai rencana tersebut harus ada kajian yang mendalam meliputi segala aspek.
Sandiaga mengetahui apabila wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta sudah pernah dibahas, bahkan sejak kepemimpinan Presiden ke-1 RI, Soekarno. Apabila memang wacana itu ingin direalisasikan, menurutnya harus ada kajian mendalam yang sangat detail, terutama dengan mempertimbangkan dari segala aspek.
"Menurut saya harus ada kajian yang komprehensif dan harus dilihat juga bukan hanya dari aspek tata kota, tata ruangnya, tapi juga dari aspek ekonomi, sosial, budaya, politik," kata Sandiaga di Kantor Kelurahan Kayu Manis, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2019).
Keefektifan pemindahan ibu kota, menurut Sandiaga, harus diperhatikan. Sandiaga mengatakan pemindahan juga harus memperhatikan penggunaan teknologi digital yang kini sudah mulai banyak digunakan di Jakarta.
"Jadi kalau kita memindahkan fisik ibu kota itu harus dilihat juga dari relevansinya dari segi cost, biayanya berapa dan apakah efektif apalagi sekarang kita sudah punya semuanya dengan layanan digital, jadi tidak dengan secara layanan secara fisik," ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga tidak memutuskan apakah ibu kota layak dipindahkan dari DKI Jakarta. Pasalnya, Sandiaga menilai kalau seluruh masyarakat Indonesia harus diikutsertakan dalam menentukan kelayakan dari wacana pemindahan ibu kota.
"Saya belum cukup data yang dimiliki untuk bisa mengatakan saya setuju atau tidak, kajian-kajiannya tersebut belum di sampaikan secara komprehensif," ujarnya.
"Menurut saya ini bukan soal Sandiaga Uno setuju atau tidak, tapi semua masyarakat harus kita ajak dalam konsesus bersama, karena ini keputusan yang selalu bersama buat bangsa kita," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Tiga Provinsi Minim Bencana untuk Pemindahan Ibu Kota Versi BNPB
Berita Terkait
-
Ini Tiga Provinsi Minim Bencana untuk Pemindahan Ibu Kota Versi BNPB
-
Pindah Ibu Kota Butuh Dana Rp 400 Triliun, Sumbernya dari Mana?
-
Kalau Ibu Kota Negara Sudah Pindah, Tsamara Janji Bakal Lakukan Ini
-
Setuju Ibu Kota Dipindah, Grace Natalie: Jakarta Sudah Over Crowded Banget
-
Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota, Jokowi akan Konsultasi dengan DPR
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas