Suara.com - Juru Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Maruarar Sirait dan Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Fadli Zon terlibat debat panas dalam program Catatan Demokrasi Kita (CDK) di tvOne pada Selasa (30/4/2019) kemarin.
Sang pemandu acara, Andromeda Mercury, sampai ditegur Maruarar Sirait, dan kemudian menegur balik politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, saat tidak memberi kesempatan menjawab untuk Fadli Zon.
Topik yang diangkat kala itu adalah "Benarkah Pemilih 02 Islam Garis Keras?" Namun, saat berdebat, Maruarar Sirait dan Fadli Zon tengah membahas quick count dan real count Pilpres 2019, yang diduga mengandung kecurangan.
"Pak Fadli sama saya pasti beda pendapat. Dia enggak percaya, Jokowi itu yang paling baik, benar, buat Indonesia. Saya juga enggak percaya, Prabowo itu yang paling benar dan tepat buat Indonesia. Makanya saya pilih Jokowi," kata Maruarar Sirait.
"Dia enggak percaya quick count itu tepat dan akurat dan ilmiah, kan begitu. Saya percaya," lanjutnya.
Kemudian Fadli Zon menyela, "Saya bilang bukan quick count-nya. Saya enggak percaya penyelenggara quick count-nya."
Maruarar Sirait lalu menanyakan, apakah Fadli Zon percaya pada output-nya, dan dijawab 'tidak'. Kemudian, saat Fadli Zon hendak memberi penjelasan lebih lanjut, Maruarar Sirait tak mengizinkan karena saat itu adalah gilirannya untuk berbicara, dan Fadli Zon mengikuti.
"Okay, gantian dong. Saya percaya, penyelenggaranya saya percaya, output-nya saya percaya, jadi kita enggak bisa debat lagi. Nanti kita lihat lagi," ujarnya.
Fadli Zon lalu menyela lagi dengan menanyakan penjelasan dari Maruarar Sirait soal hasil penghitungan suara di Bengkulu, yang datanya dinilai tak sesuai oleh BPN. Namun, Maruarar Sirait tidak menanggapinya.
Baca Juga: KPU Jayawijaya Jemput Paksa Logistik Pemilu ke Distrik
"Kita lihat output-nya nanti. Ada real count, ada quick count. Ya kan? Tadi saya katakan, saya percaya dengan real count..." ujar Maruarar Sirait.
"Nah bagaimana menjelaskan Bengkulu, misalnya? Bengkulu kan real count-nya 100 persen. Bukan, di Bengkulu sudah 100 persen, bedanya bisa 11 persen," tandas Fadli Zon lagi.
Maruarar Sirait menjawab, "Kita hasil akhir..." Lalu ia kembali didesak Fadli Zon untuk memberi tanggapan yang jelas tentang ketidaksesuaian data penghitungan suara di Bengkulu.
"Saya enggak mau bahas satu provinsi. Saya bahas satu Indonesia," jawab Maruarar Sirait.
Kemudian keduanya kembali berbicara secara bersamaan. Fadli Zon mengatakan bahwa quick count bisa saja gagal karena sengaja dikondisikan, sedangkan Maruarar Sirait membantah Fadli Zon, hingga kemudian ia kewalahan dan meminta Andromeda Mercury untuk bertindak tegas sebagai pembawa acara.
"Boleh gantian enggak? Tadi saya enggak nyela," tanyanya.
Tag
Berita Terkait
-
Petuah Habibie ke Jokowi dan Prabowo: Jangan Pecah Bangsa karena Pemilu
-
KPU Jayawijaya Jemput Paksa Logistik Pemilu ke Distrik
-
Dahlan Iskan, Mahfud MD sampai Istri Gus Dur Bertemu Habibie
-
Presiden KSPI Sebut Prabowo Subianto, Massa Buruh Teriak Presiden Indonesia
-
Bachtiar Nasir: Rekomendasi Ijtima Ulama III Jadi Alternatif Fatwa MUI
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional
-
Surya Paloh Bicara Soal PAW Usai Sahroni dan Nafa Urbach Disanksi MKD, Begini Katanya
-
Peringati Hari Pahlawan Besok, Mensos Ajak Masyarakat Mengheningkan Cipta Serentak
-
KPAI: SMAN 72 Bakal Belajar Online, Prioritaskan Pemulihan Psikologis Siswa Usai Ledakan
-
Dinas Pendidikan: SMAN 72 Jalani PJJ Sementara Usai Ledakan, Sekolah Masih Dalam Proses Sterilisasi
-
Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!
-
Terungkap! Bocah Bilqis Diculik Saat Main, Dijual Rp3 Juta di Facebook, Ditemukan Selamat di Jambi
-
Pelaku Penembakan Hansip Cakung Ditangkap saat Kabur ke Lampung, Polisi Buru Rekannya
-
Fun Walk DPD RI Catat 2 Rekor MURI, 9 November Ditetapkan Sebagai Green Democracy Day
-
Gus Ipul Pastikan Korban Ledakan SMAN 72 Mulai Membaik, Sejumlah Siswa Sudah Bisa Pulang