Suara.com - Sebanyak 120 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri bersenjata, komisioner KPU serta Bawaslu Jayawijaya Provinsi Papua diberangkatkan ke sejumlah distrik untuk menjemput logistik Pemilu 2019 yang sengaja ditahan.
Dalam keterangannya, Wakapolres Jayawijaya AKP Leonardo Yoga mengemukakan petugas hanya bertugas mendampingi Komisioner KPU yang melakukan jemput paksa.
"Kita mengamankan komisioner KPU, artinya yang membawa adalah komisioner, kita hanya mengamankan karena untuk penyelenggaraan bukan ranah kami," katanya dilansir dari Antara, Rabu (1/5/2019).
Komisioner KPU yang didampingi tersebut, kata Leonardo, diturunkan ke distrik-distrik untuk meminta klarifikasi kepada PPD yang hasil plenonya belum diserahkan ke Kantor KPU Jayawijaya.
Menurutnya, TNI dan Polri hanya ikut mendorong agar pelaksanaan pleno bisa tepat waktu sebab rencananya tanggal 4 Mei 2019 sudah dilakukan pleno kabupaten.
"Jadi personel itu terdiri dari gabungan Polres, Brimob dan Kodim," katanya.
Dari pantauan Antara, sejumlah personel gabungan TNI dan Polri sudah membagun tenda darurat di dekat pintu masuk kantor KPU. Mereka menjaga ketat agar warga yang masuk ke kantor KPU tidak membawa senjata tajam.
Selain itu, sejumlah masyarakat yang tidak diizinkan masuk ke kantor KPU juga memadati halaman depan kantor KPU. (Antara)
Baca Juga: Logistik Pemilu Lambat Dikirim, 8 TPS di Maluku Barat Daya Urung Gelar PSU
Berita Terkait
-
Jaga TPS 21 Jam Nonstop, Ketua KPPS di Surabaya Meninggal Sakit Jantung
-
Dikabarkan Masuk Parlemen, Sandiaga Sebut Ahmad Dhani Pejuang Demokrasi
-
Real Count Kecamatan Pakal: Prabowo Keteteran Kejar Suara Jokowi
-
22 Polisi Gugur di Pemilu, Lima Diantaranya Tak Sempat Dievakuasi ke RS
-
Ombudsman Beri Penghargaan Pada 318 Petugas KPPS yang Gugur di Pemilu 2019
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli