Suara.com - Beredar sebuah rekaman suara berisi percakapan antara dua pria yang membahas soal form C1 plano fiktif untuk mengklaim kemenangan Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Selain berbicara soal C1 fiktif, kedua pria itu juga berbicara soal narasi people power.
Rekaman suara itu mendadak viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @ali.shariati98 pada Kamis (2/5/2019).
Salah seorang pria menanyakan kepada pria lainnya soal perkembangan dari pengadaan C1 plano fiktif. Pria tersebut juga menerangkan kalau strategi plano C1 fiktif mampu membuat bingung masyarakat terkait dengan hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2019.
"Tujuan kita udah kecapai nih, yang plano-plano fiktif yang kita buat udah bikin bingung kan? Kalau saya lihat juga dari statistik, sudah bingung ini masyarakat siapa yang menang sebenarnya," ujar pria tersebut.
"Kan itu tujuan kita satu. Membuat bingung, mau dibilang orang delegitimasi terserah, monggo, sakarepmu nggak peduli kan gitu," sambungnya.
Akan tetapi, pria tersebut masih merasa bingung lantaran deklarasi kemenangan yang disampaikan oleh Prabowo beberapa waktu lalu belum juga menuai hasil yang baik. Karena itu pria tersebut meminta pria lainnya untuk memperkuat narasi people power di ranah media sosial.
"Narasi diperkuat minggu depan narasinya itu pancing ya. People power itu diperbanyak kasih komando sama teman-teman, biar people power naik terus," ujarnya.
Suara.com lantas mencoba mencari tahu atas kebenaran rekaman suara tersebut. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dian Fatwa membantah kalau suara itu berasal dari anggota BPN Prabowo - Sandiaga.
Dian mengatakan kalau rekaman suara itu bisa dibuat oleh siapapun. Lagipula Dian sama sekali tidak mengenali suara tersebut.
Baca Juga: Tetap di Koalisi Prabowo, Demokrat Tak Akan Tinggalkan Teman Seperjuangan
"Semua orang juga bisa bikin rekaman. Suara-suara itu nggak familiar dalam telinga saya... sangat asing," ucap Dian saat dihubungi Suara.com, Kamis (2/5/2019).
Dian pun meyakini jika rekaman suara itu hanya untuk mendeskreditkan Prabowo - Sandiaga. Pasalnya, Dian menegaskan bahwa pihaknya menggunakan form C1 asli.
"Bisa jadi orang-orang yang ingin menjatuhkan 02. Kita punya bukti," tandasnya.
Berita Terkait
-
Situng KPU Kamis 13.30 WIB: Suara Prabowo Dilibas Jokowi di Tanjungpinang
-
Usai Bogor, Baliho Ucapan Selamat Prabowo Presiden Marak di Depok
-
Syukuran buat Prabowo, RGP Gelar Tumpengan di Jatim Pekan Ini
-
BPN Prabowo Geram Elite TKN Sapa Jokowi Siap Presiden
-
Said Iqbal: Tak Ada Diskusi People Power di KSPI
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025
-
Jerat Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka, Polri Usut Dugaan Pencucian Uang Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar
-
Hakim MK Soroti Gugatan UU Pers: Digugat Iwakum, Dijawab Mantan Jurnalis di Pemerintahan