Suara.com - Jagat media sosial diramaikan oleh rancangan atau maket bangunan yang disebut-sebut cikal bakal Istana Negara baru di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Rancangan tersebut diunggah menyusul adanya rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke kota lain di Pulau Jawa, yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, beberapa waktu silam.
PENELUSURAN
Foto rancangan gedung tersebut diunggah kali pertama melalui akun jejaring sosial @PakatDayak pada Kamis (2/5/2019) pukul 19.04 waktu setempat.
"Rancangan Istana Negara di Palangkaraya," cuit akun @PakatDayak.
Dia mengunggah sebuah maket gedung yang desainnya berbentuk lambang negara, yakni burung garuda. Di tengahnya, ada lambang kelima sila dalam Pancasila.
Dalam foto tersebut, terlihat sekeliling gedung tersebut terdapat hamparan rumput dan jalan setapak di luarnya.
FAKTANYA
Foto dalam utasan tersebut adalah hoaks. Rancangan tersebut merupakan proyek prestisius di era Presiden ke-2 RI Soeharto bernama Gedung Graha Garuda Tiara Indonesia.
Baca Juga: CEK FAKTA: Kapolri Tito Tak Segan Tembak Mati Cucu Nabi, Hoaks!
Terletak di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, bangunan itu menempati lahan seluas 5 hektare dari total lahan 44 hektare. Proyek tersebut dimulai pada Februari 1995.
Graha Garuda Tiara dulunya merupakan 'asrama' bagi para siswa peserta Kirab Remaja. Proyek itu dibangun oleh putri Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau yang karib disapa Tutut.
Kendati demikian, pembangunan gedung tersebut mangkrak pada tahun 1998, seiring dengan jatuhnya rezim orde baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Kini, berdasarkan penampakan melalui citra satelit di Google Map, bangunan tersebut sudah rata dengan tanah. Tak berbekas wujud bangunan yang berbentuk garuda tersebut.
Seperti dikutip dari artikel di laman Detik.com berjudul: 'Garuda Raksasa di Cileungsi Dibangun 1995, Mangkrak 1998 dan Rata Tahun 2014', proyek pembangunan tersebut memang tergolong prestisius.
Disebut dalam artikel tersebut, proyek tersebut merohok kocek hingga Rp 75 miliar, dengan kurs kala itu Rp 2.194 per dolar Amerika Serikat. Ratusan pekerja dikerahkan. Kualitas bangunannya pun kelas 1.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Film Homo Disebut Lulus Sensor, Menag Rangkul LGBT, Benarkah?
-
Pemindahan Ibu Kota Negara Dinilai Sesuai Semangat Pemerataan Keadilan
-
CEK FAKTA: Anggota KPU Insaf Ngaku Dibayar Rp 250 Juta, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Sekjen PBB Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto, Benarkah?
-
Menteri PUPR: Ibu Kota Baru Harus Aman dari Ring of Fire dan Dekat Pantai
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis